Semarang (ANTARA) -
"Dari rencana nilai investasi yang dibukukan pada CJIBF 2021 sebesar Rp39 triliun yang terdiri dari Rp9,84 triliun dan 2,04 miliar dolar Amerika atau setara Rp29,16 triliun," kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinai Jateng Ratna Kawuri di Semarang, Senin.
Menurut dia, hal itu menunjukkan geliat perekonomian dan kepercayaan investor pada Provinsi Jawa Tengah yang menguat.
"Inikan suatu yang luar biasa ya, ini justru ini menjadi tantangan dan 'blessing' agar kepeminatan ini menetas," ujarnya.
Baca juga: Hari pertama CJIBF kantongi investasi Rp6 triliun
Ia menyebutkan negara asal investor diantaranya dari Singapura, Jepang, India, Tiongkok, Australia, serta pemodal dari dalam negeri yang meminati investasi dari bidang energi, manufaktur, jasa, pariwisata, properti, dan infrastruktur.
Lokasi di Jateng yang banyak diminati calon investor adalah Kota Semarang, Kabupaten Jepara, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Kendal, dan Kabupaten Brebes.
Kemudian, Kawasan Industri Terpadu Batang, Kawasan Industri Wijayakusuma, Jatengland Industrial Park Sayung, dan Kawasan Industri Aviarna.
"Dari ajang CJIBF tercatat, ada 12 pemodal yang berencana menanamkan modal di kawasan-kawasan industri tersebut," katanya.
Ratna mengaku akan mengawal minat investasi itu agar dapat direalisasikan, diantaranya membentuk satuan tugas investasi yang bertugas untuk melakukan pendampingan, memberikan akses informasi, dan mendampingi calon investor melakukan survei ke kawasan industri. (LHP)