Semarang (ANTARA) -
Sanggar Greget menciptakan Tari Joko Kahiman yang akan menjadi tarian khas Kabupaten Banyumas dan potensi atraksi wisata budaya sebagai bentuk dukungan terhadap produk ekonomi kreatif.
"Kami mengajari seniman Banyumas menguasai Tari Joko Kahiman agar bisa jadi atraksi wisata budaya di sana," kata pengasuh Sanggar Greget, Yoyok Bambang Priyambodo di Semarang, Sabtu.
Ia menjelaskan sebagai tarian khas Banyumas, Tari Joko Kahiman nantinya bisa digunakan seniman setempat untuk menyambut wisatawan atau menjadi sajian panggung.
Baca juga: Sanggar Greget tampilkan lima tarian hormati jasa pahlawan
Ketua Sangar Greget Sangghita Anjali menambahkan Joko Kahiman adalah nama bupati pertama Kabupaten Banyumas pada tahun 1582-1583.
Joko Kahiman menjadi sumber inspirasi penggarapan karya tari kreasi tradisi ini yang menggambarkan sosok pemimpin yang bersifat jujur, baik hati, bijaksana, dan santun.
"Dalam penyajiannya, Tari Joko Kahiman diiringi dengan gamelan laras pelog, tembang, dan lagu serta rias busana sesuai dengan karakter kearifan lokal Banyumasan," ujarnya.
Selain mengajarkan tari, Sanggar Greget juga memberikan pelatihan rias dan iringan musik kepada seniman Banyumas.
Pelatihan telah berlangsung di Gedung Kesenian Soeteja Purwokerto pada 8-9 November 2021.
Sebelumnya, Sanggar Greget diminta Dinas Pemuda, Olahraga, dan Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporapar) Banyumas untuk memberikan pelatihan tari.
Kepala Dinporapar Kabupaten Banyumas Asis Kusmandani menjelaskan pihaknya ingin Kabupaten Banyumas punya tari khas untuk mendukung atraksi budaya pariwisata.
"Kami sengaja mengajak Sanggar Greget dari Kota Semarang untuk membuatkan tari dan melatih teman-teman seniman Banyumas membawakan Tari Joko Kahiman," katanya.