Purwokerto (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah meminta warga untuk tidak pilih-pilih vaksin, karena seluruh vaksin COVID-19 yang disetujui untuk dipakai di dalam negeri sangat aman dan telah memenuhi persyaratan dan peraturan yang ditetapkan.
"Tidak usah pilih-pilih vaksin, karena seluruh vaksin aman dan telah memenuhi seluruh persyaratan dan peraturan yang ada," kata Kepala Dinas Kesehatan Purbalingga Hanung Wikantono ketika dihubungi dari Purwokerto, Jumat.
Dia menjelaskan pihaknya pada saat ini terus berupaya mempercepat program vaksinasi guna mencapai target kekebalan kelompok.
Baca juga: Pelajar SMP di Purwokerto mulai dapatkan vaksin COVID-19
"Upaya ini memerlukan dukungan dan peran serta masyarakat, salah satu caranya adalah dengan tidak pilih-pilih jenis vaksin, segera dapatkan vaksinasi begitu ada kesempatan pertama untuk mendukung percepatan program vaksinasi guna mencapai target kekebalan kelompok," katanya.
Dia menambahkan selain melakukan sosialisasi kepada masyarakat, pihaknya juga terus melakukan berbagai program strategis lainnya guna mempercepat program vaksinasi.
"Salah satu upaya yang dilakukan untuk mempercepat vaksinasi lansia adalah dengan sistem jemput bola," katanya.
Selain itu, kata dia, pihaknya bersama TNI dan Polri juga menyelenggarakan berbagai program vaksinasi massal. "Begitu ada distribusi vaksin baru segera disuntikkan melalui program vaksinasi, baik reguler maupun massal," katanya.
Selain itu, pihaknya juga membuat perencanaan pelaksanaan vaksinasi dengan membuat matrik sesuai target sasaran.
Sebelumnya, ahli epidemiologi lapangan dari Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) dr. Yudhi Wibowo mengatakan akselerasi program vaksinasi harus terus dioptimalkan guna mempercepat capaian target kekebalan kelompok di tengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan tren penurunan kasus.
Dia menjelaskan akselerasi vaksinasi juga sangat diperlukan guna mendukung kegiatan pembelajaran tatap muka terbatas yang pada saat ini mulai dilaksanakan secara bertahap.
Baca juga: Dinkes Jateng kontrol distribusi vaksin cegah kelebihan/kekurangan
"Akselerasi vaksinasi harus dan mendesak untuk usia 12 tahun ke atas, karena secara bertahap sudah mulai pembelajaran tatap muka terbatas, kegiatan vaksinasi bagi sasaran usia 12 tahun ke atas ini simultan dengan kelompok 18 tahun ke atas, utnuk mempercepat capaian target kekebalan kelompok ," katanya.
Kendati demikian, katanya, masyarakat harus tetap memperkuat protokol kesehatan meskipun program vaksinasi sudah berjalan.
"Vaksinasi punya manfaat untuk membentuk kekebalan serta mencegah terjadinya perburukan gejala berat bila terinfeksi, namun bukan berarti kebal, sehingga masih mungkin tertular atau terinfeksi. Jika tertular, masih berpotensi menularkan ke orang lain," katanya.
Baca juga: Menko PMK: Kepala daerah jangan stok vaksin COVID-19
Berita Terkait
Pemerintah Jepang dituntut warganya terkait efek samping vaksin COVID
Kamis, 18 April 2024 8:50 Wib
Dinkes Kudus targetkan 99,5 persen anak dapat vaksin polio putaran 2
Senin, 19 Februari 2024 20:18 Wib
Solo targetkan 50.115 anak terima vaksin polio
Kamis, 18 Januari 2024 15:01 Wib
Sejumlah warga Rowosari tolak imunisasi polio, Pemkot Semarang lakukan pendekatan khusus
Kamis, 18 Januari 2024 7:44 Wib
Pemkot Semarang target vaksinasi polio sasar 202.989 anak
Selasa, 16 Januari 2024 8:38 Wib
Pemkab Kudus targetkan 93.781 anak mendapatkan vaksin polio
Senin, 15 Januari 2024 15:12 Wib
Agar liburan Natal aman dari COVID-19, ingat vaksin hingga masker
Minggu, 24 Desember 2023 8:41 Wib
Cegah COVID, Pemkot Semarang siapkan 1.000 vaksin penguat
Selasa, 12 Desember 2023 5:11 Wib