Penyuap jaksa gadungan diperiksa Kejaksaan Agung
Semarang (ANTARA) - Tim Intelijen Kejaksaan Agung memeriksa HS atas dugaan sebagai pemberi sejumlah uang dengan tujuan menyuap jaksa gadungan yang ditangkap di Semarang, Jawa Tengah, beberapa hari lalu terkait dengan dugaan penipuan.
Asisten Intelijen Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah Emilwan Ridwan di Semarang, Kamis, membenarkan pemeriksaan yang sempat dilakukan di kantor kejaksaan tinggi itu.
Sebelumnya diberitakan, seorang jaksa gadungan berinisial R diamankan di sebuah hotel, Semarang, Selasa (24/8) dini hari.
Baca juga: Jaksa gadungan diringkus di Semarang karena lakukan penipuan
Dalam penangkapan tersebut, petugas dari Kejaksaan Agung juga mengamankan uang sebesar Rp305 juta.
"Benar ada uang Rp305 juta. Dari hasil klarifikasi, benar uang itu dari Saudara HS," katanya.
Uang Rp305 juta itu sendiri diduga untuk mengurus kasus dugaan korupsi pembangunan stadion di Yogyakarta yang menjerat HS.
Aksi jaksa gadungan itu terungkap setelah adanya laporan ke Kejaksaan Agung tentang adanya oknum yang menjanjikan proyek di BJB Jawa Barat senilai Rp40 miliar.
Jaksa gadungan itu disebut meminta sejumlah uang untuk bisa meloloskan korbannya dalam proyek tersebut.
Baca juga: Mengaku TNI, seorang pria asal Lampung ditangkap petugas
Baca juga: Peras pejabat, tiga oknum wartawan gadungan di Wonosobo ditahan polisi
Asisten Intelijen Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah Emilwan Ridwan di Semarang, Kamis, membenarkan pemeriksaan yang sempat dilakukan di kantor kejaksaan tinggi itu.
Sebelumnya diberitakan, seorang jaksa gadungan berinisial R diamankan di sebuah hotel, Semarang, Selasa (24/8) dini hari.
Baca juga: Jaksa gadungan diringkus di Semarang karena lakukan penipuan
Dalam penangkapan tersebut, petugas dari Kejaksaan Agung juga mengamankan uang sebesar Rp305 juta.
"Benar ada uang Rp305 juta. Dari hasil klarifikasi, benar uang itu dari Saudara HS," katanya.
Uang Rp305 juta itu sendiri diduga untuk mengurus kasus dugaan korupsi pembangunan stadion di Yogyakarta yang menjerat HS.
Aksi jaksa gadungan itu terungkap setelah adanya laporan ke Kejaksaan Agung tentang adanya oknum yang menjanjikan proyek di BJB Jawa Barat senilai Rp40 miliar.
Jaksa gadungan itu disebut meminta sejumlah uang untuk bisa meloloskan korbannya dalam proyek tersebut.
Baca juga: Mengaku TNI, seorang pria asal Lampung ditangkap petugas
Baca juga: Peras pejabat, tiga oknum wartawan gadungan di Wonosobo ditahan polisi