Pengasuh Sanggar Greget Yoyok Bambang Priyambodo mengajak para seniman agar tetap semangat berkarya meskipun dalam kondisi pandemi COVID-19.
Menurut dia, pandemi yang sudah lebih dari satu tahun melanda ini perlu menjadi sarana introspeksi untuk seluruh manusia, termasuk kalangan seniman karena menurutnya cobaan memang perlu dihadapi dengan semangat optimistis dan mawas diri.
"Oleh karena itu, kami mengajak seluruh seniman, khususnya di Jawa Tengah untuk introspeksi atas keadaan ini. Mari kita mendekatkan diri pada Tuhan semesta alam sebagai salah satu bentuk ikhtiar atas upaya kita bertahan selama pandemi COVID-19," katanya di Semarang, Rabu (18/8).
Dirinya menyebut sebagai salah satu ikhtiar yang bisa dilakukan seniman adalah berkarya sesuauli bidang masing-masing sebab karya adalah bentuk tanggung jawab seorang sebagai pelaku seni.
Tidak peduli bagaimana kondisinya, lanjut dia, seorang seniman dapat mampu menghasilkan karya sehingga seorang seniman dilatih untuk terus menajamkan intuisi dan kepekaan batin.
"Upaya yang kita lakukan adalah terus berkarya. Kita bisa menangkap simbol dari alam, dan menarik kesimpulan apa yang harus kita lakukan. Seperti karya Napak Jagat yang saya sajikan," ujarnya.
Yoyok mengungkapkan Napak Jagat merupakan sebuah repertoar tari sanggit tentang interaksi manusia dengan alam semesta yang dirangkum sebagai dimensi sosial dalam bentuk intuisi gerak. Ia juga berupaya melakukan reproduksi gerak tari tradisi yang dikembangkan dengan inovasi garap.
"Tentunya lewat penggalian, pengkajian dan pengolahan pluralitas budaya lokal yang dialih wahanakan dalam satu sanggit tari," katanya.