Boyolali (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali Provinsi Jawa Tengah menyebutkan jumlah warga yang sembuh terkonfirmasi positif COVID-19 di daerah itu bertambah 36 kasus sehingga totalnya menjadi 7.021 kasus.
"Kami terus memantau dan mencatat data perkembangan warga yang sembuh COVID-19 di Boyolali hingga, Selasa (25/5) malam, bertambah 36 kasus sehingga menjadi 7.021 kasus atau sekitar 93,8 persen," kata Kepala Dinkes Kabupaten Boyolali, Ratri S Survivalina, di Boyolali, Rabu.
Selain itu, Ratri juga menjelaskan jumlah penambahan warga terkonfirmasi positif COVID-19 di Boyolali, bertambah 35 kasus sehingga secara akumulasi menjadi 7.483 kasus. Jumlah kasus positif aktif COVID-19 di Boyolali sebanyak 156 kasus.
Sedangkan, jumlah pasien COVID-19 di Boyolali yang masih menjalani perawatan di rumah sakit sebanyak 54 kasus dan yang menjalani isolasi mandiri 102 kasus.
Baca juga: Pemkab Cilacap pusatkan isolasi 33 tenaga kesehatan positif COVID-19
"Jumlah warga yang meninggal dunia karena terkonfirmasi positif COVID-19 di Boyolali sebanyak 306 kasus atau sekitar 4,1 persen," kata Ratri.
Sehingga, skoring indeks kesehatan masyarakat (IKM) COVID-19 di Boyolali pada angka 2,26 dan masuk zona risiko sedang.
Kendati demikian, Kabupaten Boyolali dinilai mampu menurunkan kasus aktif COVID-19. Hal ini diyakini karena tegasnya Pemerintah Kabupaten Boyolali bersama dengan aparat gabungan TNI, Polri, dan Satgas COVID-19 untuk menegakkan kebijakan pemerintah pusat menyikapi arus mudik Lebaran.
Menurut Ratri, perkembangan kasus aktif di Kabupaten Boyolali pada pekan ini mengalami penurunan dari angka 3,6 persen menjadi sekitar 2 persen.
Selain penegakan kebijakan pemerintah pusat, kata Ratri, kegiatan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Mikro di Kabupaten Boyolali yang tetap digiatkan untuk mencegah penularan COVID-19 hingga ke tingkat RT, saat menghadapi aktivitas Lebaran juga berjalan efektif.
"Jadi adanya larangan untuk mudik, adanya penyekatan oleh tim dari TNI, Polri, Satpol PP, dan Dinkes. Kemudian dilakukan upaya-upaya skrining secara masal baik yang dilaksanakan bekerja sama dengan TNI-Polri di tempat penyekatan dan puskesmas-puskesmas dapat menekan angka COVID-19 di Boyolali," katanya.*
Baca juga: Direktur RSUD Kudus terpapar COVID-19
Baca juga: Jawa Tengah percepat pelaksanaan vaksinasi COVID-19 pada lansia