Polresta Surakarta kerahkan 750 personel amankan Pilkada 2020
Solo (ANTARA) - Polres Kota Surakarta yang didukung TNI siap menjamin pengamanan dalam pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020 yang digelar pada 9 Desember mendatang.
Polresta Surakarta pengamanan Pilkada 2020 akan menurunkan dua per tiga kekuatan atau sekitar 750 personel dan di-back up unsur TNI pada pelaksanaan pemungutan suara pada 9 Desember, kata Kepala Polresta Surakarta Kombes Pol Ade Safri Simanjutak, di Solo, Senin.
"Kami telah menyiapkan pengamanan di 1.231 tempat pemungutan suara (TPS) yang disiapkan Pilkada serentak 2020 di Solo, dan delapan titik di antaranya masuk dalam kategori rawan," kata Kapolres.
Menurut Kapolres TPS rawan tersebut antara lain beberapa indikator potensi kerawanan yang dirujuk, dimana di titik rawan itu, akan digandakan jumlah personel kapasitasnya dibandingkan di TPS yang aman di Solo.
Baca juga: Polda Jateng kerahkan 14.000 personel amankan Pilkada 2020
Baca juga: 500 personel dikerahkan turunkan baliho liar di DKI
"Namun, kami akan menjamin keamanan pelaksanaan pemungutan suara dengan aman, damai, dan sehat," kata Kapolres menegaskan.
Kapolres mengatakan setiap TPS yang masuk kategori rawan akan dijaga dua personel dari kepolisian, dan nanti akan dilapis baik dari TNI, Polri maupun Linmas.
Bahkan, pihaknya juga akan menurunkan tim mobile atau pasukan bergerak tersebut yang terdiri dari gabungan pasukan pengurai massa dari Polresta Surakarta, Polda Jateng, dan tim anti anarkis dari Brimob Polda. Pasukan ini melakukan mobiling di wilayah Polresta Surakarta untuk mencegah adanya kerumunan.
Menurut Kapolres jika pasukan menemukan warga kerumunan akan dibubarkan. Jadi selain pengamanan di TPS dan tim mobile juga khusus memantau adanya kerumunan atau tidak mematuhi protokol kesehatan di tengah pandemi COVID-19 ini.
Kriteria yang dianggap rawan, kata Kapolres, terutama terkait dengan sebaran COVID-19, bencana alam yang harus juga diantisipasi pada bulan-bulan ini, musimnya, dan potensi konflik yang harus diantisipasi jangan sampai terjadi permasalahan saat pemungutan suara pilkada dilaksanakan.
"Sebaran COVID-19, bencana, dan potensi konflik saat pelaksanaan pemungutan suara menjadi prioritas pengamanan," kata Kapolres.
Namun, Kapolres masih enggan menyebut secara detail delapan titik TPS rawan yang tersebar di Kota Solo itu, tetapi salah satunya TPS di Pasar Kliwon.
Kapolres mengatakan personelnya yang dipersiapkan pengamanan Pilkada 2020 sudah melaksanakan tes cepat dan tes usap seluruh petugasnya, sebelum diterjunkan pengamanan di setiap TPS pada tanggal 9 Desember mendatang.
"Kami akan memberikan jaminan keamanan, keselamatan dari unsur pengamanan bahwa kami siap berjibaku untuk mengamankan pelaksanaan tahap pemungutan suara dengan personel kualitas baik dan kondisi sehat atau terbebas dari COVID-19," katanya.
Polresta Surakarta pengamanan Pilkada 2020 akan menurunkan dua per tiga kekuatan atau sekitar 750 personel dan di-back up unsur TNI pada pelaksanaan pemungutan suara pada 9 Desember, kata Kepala Polresta Surakarta Kombes Pol Ade Safri Simanjutak, di Solo, Senin.
"Kami telah menyiapkan pengamanan di 1.231 tempat pemungutan suara (TPS) yang disiapkan Pilkada serentak 2020 di Solo, dan delapan titik di antaranya masuk dalam kategori rawan," kata Kapolres.
Menurut Kapolres TPS rawan tersebut antara lain beberapa indikator potensi kerawanan yang dirujuk, dimana di titik rawan itu, akan digandakan jumlah personel kapasitasnya dibandingkan di TPS yang aman di Solo.
Baca juga: Polda Jateng kerahkan 14.000 personel amankan Pilkada 2020
Baca juga: 500 personel dikerahkan turunkan baliho liar di DKI
"Namun, kami akan menjamin keamanan pelaksanaan pemungutan suara dengan aman, damai, dan sehat," kata Kapolres menegaskan.
Kapolres mengatakan setiap TPS yang masuk kategori rawan akan dijaga dua personel dari kepolisian, dan nanti akan dilapis baik dari TNI, Polri maupun Linmas.
Bahkan, pihaknya juga akan menurunkan tim mobile atau pasukan bergerak tersebut yang terdiri dari gabungan pasukan pengurai massa dari Polresta Surakarta, Polda Jateng, dan tim anti anarkis dari Brimob Polda. Pasukan ini melakukan mobiling di wilayah Polresta Surakarta untuk mencegah adanya kerumunan.
Menurut Kapolres jika pasukan menemukan warga kerumunan akan dibubarkan. Jadi selain pengamanan di TPS dan tim mobile juga khusus memantau adanya kerumunan atau tidak mematuhi protokol kesehatan di tengah pandemi COVID-19 ini.
Kriteria yang dianggap rawan, kata Kapolres, terutama terkait dengan sebaran COVID-19, bencana alam yang harus juga diantisipasi pada bulan-bulan ini, musimnya, dan potensi konflik yang harus diantisipasi jangan sampai terjadi permasalahan saat pemungutan suara pilkada dilaksanakan.
"Sebaran COVID-19, bencana, dan potensi konflik saat pelaksanaan pemungutan suara menjadi prioritas pengamanan," kata Kapolres.
Namun, Kapolres masih enggan menyebut secara detail delapan titik TPS rawan yang tersebar di Kota Solo itu, tetapi salah satunya TPS di Pasar Kliwon.
Kapolres mengatakan personelnya yang dipersiapkan pengamanan Pilkada 2020 sudah melaksanakan tes cepat dan tes usap seluruh petugasnya, sebelum diterjunkan pengamanan di setiap TPS pada tanggal 9 Desember mendatang.
"Kami akan memberikan jaminan keamanan, keselamatan dari unsur pengamanan bahwa kami siap berjibaku untuk mengamankan pelaksanaan tahap pemungutan suara dengan personel kualitas baik dan kondisi sehat atau terbebas dari COVID-19," katanya.