Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo meminta pelacakan kasus penularan dan penyebaran COVID-19 dilakukan lebih agresif dengan memanfaatkan bantuan teknologi telekomunikasi.
"Saya minta pelacakan secara agresif. Dilakukan lebih agresif lagi dengan bantuan teknologi telekomunikasi, dan bukan cara-cara konvensional lagi," kata Presiden dalam Rapat Kabiner Terbatas Percepatan Penanganan Pandemi COVID-19, melalui konferensi video dari Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis.
Presiden mengatakan di negara-negara lain, seperti di Selandia Baru, digunakan digital diary atau buku harian digital untuk melacak penyebaran COVID-19.
Sementara di Korea Selatan, dilakukan pengembangan GPS bergerak untuk menghimpun data.
"Sehingga pelacakan dapat termonitor dengan baik," ujar Presiden.
Baca juga: 105 warga Pasar Madusari Wonosobo jalani tes cepat
Baca juga: Antisipasi COVID-19. 106 warga Pasar Sapuran Wonosobo jalani tes cepat
Berita Terkait
Presiden Joko Widodo tinjau pengungsi banjir di Demak
Jumat, 22 Maret 2024 14:14 Wib
Presiden Jokowi tinjau banjir di Demak
Jumat, 22 Maret 2024 9:15 Wib
Gibran tetap berkantor setelah KPU tetapkan presiden-wakil presiden
Kamis, 21 Maret 2024 11:35 Wib
Pilkada Jateng, Gerindra harus koalisi meski perolehan kursi di DPRD
Senin, 11 Maret 2024 21:15 Wib
Presiden Jokowi tandai pembangunan Paralympic Training Center di Karanganyar
Jumat, 8 Maret 2024 20:34 Wib
Presiden minta TNI-Polri amati perkembangan teknologi dalam perang
Rabu, 28 Februari 2024 12:59 Wib
Presiden Jokowi apresiasi reformasi internal Mahkamah Agung
Selasa, 20 Februari 2024 11:46 Wib
Presiden Jokowi sebut pertemuan dengan Surya Paloh untuk jadi "jembatan"
Senin, 19 Februari 2024 9:57 Wib