Semarang (ANTARA) - Sebanyak 660 peserta Pemusatan latihan daerah (Pelatda) Jateng Pekan Olahraga Nasional (PON) Tahun 2020 dilindungi jaminan sosial ketenagakerjaan ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) antara BPJAMSOSTEK Cabang Semarang Pemuda dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jateng.
MoU tentang Kepesertaan BPJS Kepesertaan untuk dua program yakni Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM) tersebut ditandatangani Ketua Umum KONI Jateng Subroto dan Kepala BPJAMSOSTEK Cabang Semarang Pemuda Teguh Wiyono di Kantor KONI Jateng, Semarang, Selasa.
Ketua Umum KONI Jateng Subroto mengatakan penandatanganan MoU antara KONI Jateng dengan BPJAMSOSTEK sebenarnya sudah dilakukan sejak Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) tingkat Jawa Tengah 2018, kemudian berlanjut di tahun 2019 dengan adanya Pelatda menuju PraPON, dan tahun 2020 Pelatda PON yang berlaga di Papua.
"Waktu Porprov 2018 adanya banyak fasilitasi santunan yang bermanfaat bagi atlet. Ada atlet yang cedera patah kaki, atlet sepeda dan bola voli yang memakan biaya cukup besar. Jika dibandingkan kontrak, nilainya sangat kecil karena bantuan BPJS Ketenagakerjaan sangat besar (pembayaran klaim oleh BPJS Ketenagakerjaan, red)," kata Subroto.
Dengan besarnya manfaat menjadi peserta BPJAMSOSTEK tersebut, lanjut Subroto, KONI Jateng mendaftarkan sebanyak 660 peserta Pelatda PON 2020 dengan harapan bisa memberikan rasa aman dan nyaman baik bagi para atlet maupun keluarganya.
Baca juga: Lindungi peserta pelatihan, Basarnas Semarang berikan jaminan BPJAMSOSTEK
Kepala BPJAMSOSTEK Cabang Semarang Pemuda Teguh Wiyono menambahkan BPJS Ketenagakerjaan memberikan perlindungan kepada para pekerja termasuk para atlet karena mereka juga memiliki risiko pada Pelatda PON 2020.
"Dalam kesempatan kali ini, kami juga menyampaikan turut berduka atas kecelakaan atlet Paralayang. Kami akan memberikan santunan kematian juga beasiswa untuk anak yang ditinggalkannya," kata Teguh.
Teguh juga berharap para atlet dapat diberikan perlindungan baik pada saat ada kegiatan latihan dan pertandingan maupun tidak ada kegiatan melalui cabang olahraganya masing-masing.
"Harapannya seluruh atlet baik ada pertandingan maupun tidak ada pertandingan bisa diberikan perlindungan BPJS Ketenagakerjaan melalui cabang olahraga yang ada, sehingga pada saat mereka latihan, mereka tidak ada rasa was-was dan khawatir. Mereka bisa fokus latihan dan sungguh-sungguh untuk membentuk atlet yang hebat," katanya.
Kerja sama di tingkat KONI Jateng, tambah Teguh, diharapkan juga bisa diikuti oleh KONI tingkat kabupaten dan kota di Jawa Tengah, sehingga seluruh atlet dapat terlindungi.
Baca juga: BPJAMSOSTEK Semarang Pemuda apresiasi perusahaan tertib administrasi
Baca juga: BPJAMSOSTEK sesuaikan jam operasional untuk tekan penyebaran COVID-19