Semarang (ANTARA) - Sebanyak lima kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah belum mengoptimalkan Program Kartu Tani di kalangan petani.
"Kelima kabupaten/kota itu adalah Kabupaten Brebes, Banjarnegara, Batang, Cilacap, dan Kota Pekalongan," kata Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Herru Setiadhie di Semarang, Jumat.
Ia mengungkapkan, tingkat penggunaan Kartu Tani di lima kabupaten/kota itu hanya sebesar lima persen.
Baca juga: Ganjar klaim 80 persen petani Jateng miliki Kartu Tani
Terkait dengan hal itu, Sekda Jateng meminta kepala daerah di masing-masing tempat itu dapat mendorong optimalisasi Program Kartu Tani.
Selain lima daerah tersebut, penggunaan Program Kartu Tani sudah optimal di beberapa daerah seperti di Kabupaten Temanggung, Purbalingga, Wonogiri, Sukoharjo, Kota Surakarta dan Salatiga.
"Di daerah-daerah tersebut, tingkat penggunaan Kartu Tani bahkan mencapai 60 persen," ujarnya Rapat Koordinasi Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) di Gedung Gradhika Bhakti Praja.
Menanggapi hal itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengakui jika mengubah petani dari konvensional ke digital memang tidak mudah, dan butuh kemauan serta kesadaran petani untuk mengikuti program itu.
"Kami sudah mengeluarkan instruksi gubernur terkait penggunaan kartu tani. Memang butuh kesadaran dan edukasi terus menerus, bahwa kartu tani ini bermanfaat dan menjamin keberlangsungan petani di Jawa Tengah," kata Ganjar.
Dalam kesempatan tersebut, Ganjar menyebut sebanyak 80 persen lebih petani di Provinsi Jawa Tengah sudah terdaftar dan memiliki Kartu Tani sehingga bisa memperoleh berbagai manfaatnya.
Baca juga: Pejabat sebut kartu tani dianggap solusi atasi permasalahan pupuk
Baca juga: Kementerian Pertanian nobatkan Kartu Tani Jateng program terbaik nasional