"Tim sempat mengalami kendala karena jurang cukup dalam serta kurangnya penerangan. Jasad korban ditemukan sudah tidak bernyawa," kata Kapolsek Bojongpicung, AKP A Nana Suryadi di Cianjur Jumat.
Jasad korban yang berhasil dievakuasi dari dasar jurang langsung dibawa ke RSUD Cianjur, untuk keperluan visum. Namun petugas tidak menemukan identitas dari saku baju atau celana korban.
Baca juga: Tawuran antarpelajar, siswa SMP melompat ke jurang 15 meter belum ditemukan
Baca juga: Siswi SMPN 147 Ciracas meninggal karena loncat dari lantai tiga sekolah
Kapolsek menjelaskan, tewasnya korban berawal ketika dia bersama tiga orang pelajar lainnya berusaha menghindari kejaran kelompok pelajar lainnya yang terlibat tawuran, diduga tidak mengetahui medan, keempat pelajar tersebut melompat ke dalam jurang.
"Mereka tidak menyangka kalau jurang yang mereka lompati memiliki kedalaman hingga 25 meter. Tiga orang berhasil menyelamatkan diri dengan cara bergelantung pada pepohonan," katanya.
Namun satu orang yang lainnya jatuh terhempas ke dasar jurang sedalam 25 meter itu. Sedangkan dua orang yang berhasil selamat diamankan warga dan dilepaskan, sedang satu orang lainnya diamankan di Mapolsek Bojongpicung.
"Korban tidak memiliki identitas lengkap, namun diduga korban merupakan warga Cipatat Kabupaten Bandung Barat. Saat ini, kami sedang menunggu pihak keluarga yang sudah berhasil dihubungi," katanya.
Hingga menjelang tengah malam jasad korban masih tersimpan di kamar mayat RSUD Cianjur, petugas masih menunggu pihak keluarga untuk dimintai keterangan terkait identitas korban sebelum diserahkan untuk dikebumikan.