Kebersihan objek wisata harus dijaga, kata Wagub Jateng
Banjarnegara (ANTARA) - Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen mengajak semua pihak untuk ikut menjaga kebersihan objek wisata demi keindahan dan kelestarian tempat itu sehingga akan memberikan dampak positif bagi semua sendi kehidupan.
"Kami berterima kasih bahwa pada saat penyelenggaraan DCF (Dieng Culture Festival) X ini, lingkungan pariwisata Dieng tampak bersih sehingga enak untuk dilihat," katanya saat membuka kegiatan DCF X Tahun 2019 di Kompleks Candi Arjuna, Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Minggu.
Menurut dia, hal itu tidak lepas dari kegiatan Dieng Bersih yang menjadi bagian dari penyelenggaraan DCF X dan kesadaran masyarakat Dieng untuk menjaga lingkungan pariwisata tetap bersih.
Baca juga: Festival Kopi Jawa hadir di pergelaran DCF X
Lebih lanjut, Wagub mengatakan semua pihak mengakui jika pergelaran DCF merupakan upaya untuk melestarikan budaya.
"Kegiatan ini juga sebagai event pariwisata yang berdampak pada penguatan ekonomi kerakyatan," katanya.
Sementara itu, Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono mengatakan pihaknya serius menangani sampah di Dieng karena jika dibiarkan menumpuk akan berdampak terhadap pariwisata.
Oleh karena itu, kata dia, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara ke depan akan membangun sejumlah tempat sampah serta mendirikan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Sampah di Dieng agar lebih fokus dalam penanganannya.
"Itu hanya dari segi fisik dalam upaya pengelolaan sampah. Namun lebih penting adalah budaya warga dan juga wisatawan untuk ikut aktif dalam menjaga kebersihan," katanya.
Terkait dengan kegiatan Dieng Bersih, Ketua Pelaksana Dieng Bersih Bob Maulana mengatakan pihaknya menyiapkan lebih dari 200 sukarelawan yang tidak hanya berasal dari Banjarnegara, juga dari luar kabupaten itu.
Baca juga: Bakal ada dua acara baru di Dieng Culture Festival 2019
Menurut dia, ratusan sukarelawan itu membantu menjaga Dieng agar tetap bersih selama pergelaran DCF X, 2-4 Agustus 2019, dengan membersihkan kawasan objek wisata setiap pagi dan petang agar terbebas dari tumpukan sampah.
"Kami memberikan jaminan bahwa usai pelaksanaan event, lokasi akan kembali bersih. Bahkan, lebih bersih dari kondisi kesehariannya," katanya.
Dalam kesempatan terpisah, Pengelola Objek Purbakala Dieng Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Provinsi Jawa Tengah Wahyu Kristanto mengatakan pihaknya selalu memanfaatkan berbagai kegiatan untuk mengampanyekan kepada wisatawan agar ikut menjaga peninggalan purbakala seperti halnya candi-candi yang ada di Dieng, baik dari permasalahan sampah maupun kegiatan yang dapat mengganggu kelestarian cagar budaya.
Menurut dia, pihaknya berupaya menjauhkan suara keras dari kegiatan masyarakat yang dapat merusak cagar budaya termasuk etika dan tata krama dalam mengunjungi objek purbakala.
"Sampai sekarang masih dijumpai perilaku yang salah dari wisatawan, seperti mencoret dinding candi, berdiri pada bangunan candi tidak pada tempatnya, maupun buang sampah sembarangan di lingkungan objek wisata," katanya.
"Kami berterima kasih bahwa pada saat penyelenggaraan DCF (Dieng Culture Festival) X ini, lingkungan pariwisata Dieng tampak bersih sehingga enak untuk dilihat," katanya saat membuka kegiatan DCF X Tahun 2019 di Kompleks Candi Arjuna, Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Minggu.
Menurut dia, hal itu tidak lepas dari kegiatan Dieng Bersih yang menjadi bagian dari penyelenggaraan DCF X dan kesadaran masyarakat Dieng untuk menjaga lingkungan pariwisata tetap bersih.
Baca juga: Festival Kopi Jawa hadir di pergelaran DCF X
Lebih lanjut, Wagub mengatakan semua pihak mengakui jika pergelaran DCF merupakan upaya untuk melestarikan budaya.
"Kegiatan ini juga sebagai event pariwisata yang berdampak pada penguatan ekonomi kerakyatan," katanya.
Sementara itu, Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono mengatakan pihaknya serius menangani sampah di Dieng karena jika dibiarkan menumpuk akan berdampak terhadap pariwisata.
Oleh karena itu, kata dia, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara ke depan akan membangun sejumlah tempat sampah serta mendirikan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Sampah di Dieng agar lebih fokus dalam penanganannya.
"Itu hanya dari segi fisik dalam upaya pengelolaan sampah. Namun lebih penting adalah budaya warga dan juga wisatawan untuk ikut aktif dalam menjaga kebersihan," katanya.
Terkait dengan kegiatan Dieng Bersih, Ketua Pelaksana Dieng Bersih Bob Maulana mengatakan pihaknya menyiapkan lebih dari 200 sukarelawan yang tidak hanya berasal dari Banjarnegara, juga dari luar kabupaten itu.
Baca juga: Bakal ada dua acara baru di Dieng Culture Festival 2019
Menurut dia, ratusan sukarelawan itu membantu menjaga Dieng agar tetap bersih selama pergelaran DCF X, 2-4 Agustus 2019, dengan membersihkan kawasan objek wisata setiap pagi dan petang agar terbebas dari tumpukan sampah.
"Kami memberikan jaminan bahwa usai pelaksanaan event, lokasi akan kembali bersih. Bahkan, lebih bersih dari kondisi kesehariannya," katanya.
Dalam kesempatan terpisah, Pengelola Objek Purbakala Dieng Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Provinsi Jawa Tengah Wahyu Kristanto mengatakan pihaknya selalu memanfaatkan berbagai kegiatan untuk mengampanyekan kepada wisatawan agar ikut menjaga peninggalan purbakala seperti halnya candi-candi yang ada di Dieng, baik dari permasalahan sampah maupun kegiatan yang dapat mengganggu kelestarian cagar budaya.
Menurut dia, pihaknya berupaya menjauhkan suara keras dari kegiatan masyarakat yang dapat merusak cagar budaya termasuk etika dan tata krama dalam mengunjungi objek purbakala.
"Sampai sekarang masih dijumpai perilaku yang salah dari wisatawan, seperti mencoret dinding candi, berdiri pada bangunan candi tidak pada tempatnya, maupun buang sampah sembarangan di lingkungan objek wisata," katanya.