Banjarnegara (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, mendistribusikan 30.000 liter air bersih ke desa-desa terdampak kekeringan pada Rabu (31/7).
"Kami baru saja mendistribusikan air bersih ke Desa Kaliajir Kecamatan Purwanegara dan Desa Sirkandi Kecamatan Purwareja Klampok totalnya 30.000 liter air," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Banjarnegara, Arief Rahman di Banjarnegara, Rabu.
Dia mengatakan, distribusi air bersih dilakukan karena masyarakat di wilayah tersebut meminta bantuan kepada BPBD Kabupaten Banjarnegara.
"Dengan demikian, seperti pesan Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono, kami melakukan respons cepat terhadap permintaan bantuan air bersih guna membantu masyarakat yang membutuhkan," katanya.
Dia juga menambahkan, total pengiriman air bersih ke seluruh desa yang terdampak kekeringan sejak awal penanganan hingga saat ini sebanyak 135 tanki atau setara dengan 675.000 liter air bersih.
"Hingga saat ini proses pengiriman air bersih berjalan lancar tanpa ada kendala berarti ke seluruh wilayah yang membutuhkan," katanya.
Sementara itu, dia juga menambahkan bahwa sudah 16 desa di wilayah setempat yang mengalami kekeringan dan krisis air bersih.
"Jumlah desa yang mengalami kekeringan terus bertambah, pada saat ini jumlahnya ada 16 desa," katanya.
Dia menyebutkan, 16 desa tersebut yakni Desa Kalitengah, Desa Karanganyar, Desa Kaliajir, Desa Merden, Desa Petir, Kecamatan Purwanegara. Desa Jalatunda dan Desa Somawangi Kecamatan Mandiraja. Desa Karangjati Kecamatan Susukan, dan Desa Sirkandi Kecamatan Purwareja Klampok. Desa Kebutuhjurang, Desa Kebutuhduwur, Desa Lebakwangi dan Desa Duren, Kecamatan Pagedongan. Desa Kebondalem Kecamatan Bawang dan Desa Ampelsari Kecamatan Banjarnegara serta Desa Kecepit, Kecamatan Punggelan.
Pihaknya memprediksi, jumlah desa tersebut masih bisa bertambah mengingat musim kemarau akan memasuki puncaknya pada bulan Agustus.
Sebelumnya, Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara (BMKG Banjarnegara) Setyoajie Prayoedhi mengatakan, tren curah hujan di wilayah Banjarnegara dan kabupaten lain di sekitarnya terus mengalami penurunan karena wilayah ini sudah mulai memasuki musim kemarau sejak awal bulan Juni 2019.
BMKG, kata dia, juga ikut mengajak masyarakat bijak menggunakan air guna mengantisipasi dampak kekeringan.
Baca juga: PDAM Banyumas optimalkan perbaikan sumber air