Solo (ANTARA) - PT Pertamina (Persero) menambah penyaluran elpiji subsidi di Kabupaten Wonogiri sebanyak 40.320 tabung sebagai tindak lanjut isu kelangkaan komoditas tersebut.
"Persiapan 'extra dropping' ini kami lakukan selama periode 15-20 Juli 2019 sebagai langkah untuk memenuhi tingginya permintaan masyarakat yang meningkat di bulan ini," kata Manajer Unit Komunikasi dan CSR PT Pertamina (Persero) MOR IV Andar Titi Lestari di Solo, Selasa.
Menurut dia, indikasi kelangkaan tersebut seiring dengan peningkatan kebutuhan di kalangan masyarakat karena faktor musim kemarau di mana elpiji dialihfungsikan menjadi sumber energi penyedot air.
Terkait penambahan tersebut, jika dirinci pada hari ini penyaluran sebanyak 8.960 tabung ditambah dengan alokasi normal sebanyak 24.080 tabung.
"Dengan demikian, total penyaluran hari ini sudah mencapai 35.840 tabung," katanya.
Baca juga: Pertamina pastikan penyaluran elpiji 3 kg tak berlebihan
Sebelumnya, tepatnya pada Senin (15/7) pihaknya telah melakukan penambahan fakultatif sebanyak 8.960 tabung. Dengan demikian, dikatakannya, total tambahan selama dua hari ini sudah mencapai 17.920 tabung di wilayah Wonogiri.
Berdasarkan data alokasi normal untuk elpiji 3 kg di Wonogiri sebanyak 649.040 tabung/bulan. Dengan adanya penambahan tersebut pada bulan ini Pertamina akan menyalurkan 689.360 tabung.
Sementara itu, untuk memastikan masyarakat memperoleh elpiji dengan harga sesuai aturan Pertamina, pihaknya mengimbau masyarakat untuk membeli di agen dan pangkalan resmi.
"Kami juga mengajak masyarakat mampu untuk menggunakan elpiji nonsubsidi agar elpiji bersubsidi yang diperuntukkan masyarakat tidak mampu dapat tepat sasaran penggunaannya," katanya.
Ia mengatakan Pertamina berkomitmen penuh dalam hal pendistribusian sesuai dengan kuota yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
"Pada prinsipnya kuota ini yang harus kami jaga dengan berkoordinasi dan melibatkan pemda dan kepolisian terhadap pendistribusian. Apabila didapatkan ada penimbunan dan pengoplosan maka kepolisian tidak akan segan untuk menindak," katanya.
Baca juga: Kembali disidak, rumah makan di Solo masih gunakan elpiji bersubsidi