OJK masif kenalkan pasar modal
Semarang (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) masif kenalkan pasar modal salah satu melalui sosialisasi terpadu pasar modal dengan harapan dapat meningkatkan pemahaman mengenai pasar modal, berinvestasi, dan menjadi investor di pasar modal.
Sosialisasi Terpadu Pasar Modal (SEPMT) 2019 di Semarang yang digelar mulai 13 Maret sampai 15 Maret 2019 merupakan kerja sama OJK bersama PT Bursa Efek Indonesia (BEI), dan stakeholder lainnya.
Kepala OJK Regional 3 Jateng dan DIY Aman Santosa di Semarang, Kamis menjelaskan bahwa kegiatan tersebut sebagai salah satu upaya memberikan informasi kepada perusahaan di daerah tentang akses pendanaan yang mudah melalui pasar modal.
" Langkah ini juga merupakan wujud kongkrit mengajak sejumlah perusahaan yang potensial di Jawa Tengah untuk dapat menjadi perusahaan terbuka yang sahamnya dicatatkan di Bursa Efek Indonesia," kata Aman.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen menambahkan sampai dengan saat ini sudah terdapat 11 perusahaan potensial dan jumlah investor pasar modal sektor saham di Provinsi Jawa Tengah per Desember 2018 sebanyak 81.408 investor.
"Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk di Provinsi Jawa Tengah tahun 2018 yaitu 34.490.835 jiwa, maka jumlah penduduk Jawa Tengah yang berinvestasi di sektor saham kurang lebih sebesar 0,24 persen dari total jumlah penduduk," katanya.
Hoesen menilai bahwa pengetahuan dan partisipasi masyarakat khususnya di daerah masih sangat terbatas, sehingga perlu ditingkatkan sisi supply dan demand yakni emiten dan investor pasar modal.
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Inarno Djajadi menambahkan bahwa hingga saat ini terdapat sembilan emiten saham dan satu emiten obligasi di Provinsi Jawa Tengah.
Perusahaan efek, lanjut Inarno, ada 25 kantor cabang dengan manajer investasi ada satu kantor cabang, yaitu Sinarmas Asset Management.
Sosialisasi Terpadu Pasar Modal (SEPMT) 2019 di Semarang yang digelar mulai 13 Maret sampai 15 Maret 2019 merupakan kerja sama OJK bersama PT Bursa Efek Indonesia (BEI), dan stakeholder lainnya.
Kepala OJK Regional 3 Jateng dan DIY Aman Santosa di Semarang, Kamis menjelaskan bahwa kegiatan tersebut sebagai salah satu upaya memberikan informasi kepada perusahaan di daerah tentang akses pendanaan yang mudah melalui pasar modal.
" Langkah ini juga merupakan wujud kongkrit mengajak sejumlah perusahaan yang potensial di Jawa Tengah untuk dapat menjadi perusahaan terbuka yang sahamnya dicatatkan di Bursa Efek Indonesia," kata Aman.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen menambahkan sampai dengan saat ini sudah terdapat 11 perusahaan potensial dan jumlah investor pasar modal sektor saham di Provinsi Jawa Tengah per Desember 2018 sebanyak 81.408 investor.
"Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk di Provinsi Jawa Tengah tahun 2018 yaitu 34.490.835 jiwa, maka jumlah penduduk Jawa Tengah yang berinvestasi di sektor saham kurang lebih sebesar 0,24 persen dari total jumlah penduduk," katanya.
Hoesen menilai bahwa pengetahuan dan partisipasi masyarakat khususnya di daerah masih sangat terbatas, sehingga perlu ditingkatkan sisi supply dan demand yakni emiten dan investor pasar modal.
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Inarno Djajadi menambahkan bahwa hingga saat ini terdapat sembilan emiten saham dan satu emiten obligasi di Provinsi Jawa Tengah.
Perusahaan efek, lanjut Inarno, ada 25 kantor cabang dengan manajer investasi ada satu kantor cabang, yaitu Sinarmas Asset Management.