UIN Walisongo mantapkan jadi universitas riset
Semarang (Antaranews Jateng) - Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang memantapkan diri sebagai universitas riset (research university) seiring target menjadi universitas berkelas dunua (WCU).
"Semenjak beralih status dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN), UIN Walisongo telah memantapkan sebagai research university," kata Wakil Rektor I UIN Walisongo Semarang Dr Musahadi di Semarang, Senin.
Hal tersebut diungkapkannya di sela seminar nasional bertema "Globally Recognized University: Mendesain Universitas Bereputasi Internasional" di Kampus III UIN Walisongo Semarang.
Menurut Musahadi, era globalisasi telah merambah berbagai aspek kehidupan manusia, baik di bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, teknologi, hingga pendidikan.
Eksistensi lembaga pendidikan, tak terkecuali pendidikan tinggi, kata dia, diuji di era sekarang ini seiring kencangnya arus globalisasi, disertai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
"Maka kampus dituntut untuk mampu mengevaluasi dan merancang ulang posisinya sebagai lembaga yang bertanggung jawab atas peningkatan kualitas lulusannya di kancah internasional," katanya.
Yang menjadi perhatian serius kalangan perguruan tinggi sekarang ini, kata dia, salah satunya bagaimana menghantarkan kampus memperoleh pengakuan dunia internasional atau WCU.
"Sebagai kampus berbasis riset, kami terus mengembangkan tridharma perguruan tinggi dengan meningkatkan kualitas penelitian untuk kepentingan Islam, ilmu, dan masyarakat," katanya.
Rektor UIN Walisongo Semarang Prof Muhibbin menjelaskan WCU merupakan bagian dari skema besar upaya peningkatan kualitas di perguruan tinggi yang dipimpinnya tersebut.
Dari kegiatan tersebut, kata dia, diharapkan bisa memperoleh informasi dan wawasan yang cukup mengenai progres pengembangan perguruan tinggi di Indonesia untuk memperoleh pengakuan global.
Sementara itu, Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Prof Dede Rosyada mengatakan WCU merupakan hasil survei lembaga-lembaga independen yang mengontestasikan perguruan tinggi dalam kriteria tertentu.
Banyak aspek yang dinilai dari perguruan tinggi sebagai WCU, kata dia, seperti aspek pembelajaran, penelitian, publikasi, dan popularitas, termasuk temuan-temuan teori dan teknologi baru.
Upaya yang harus dilakukan dalam mempersiapkan WCU, kata Dede, terutama adalah memperbesar publikasi internasional sehingga para akademisi bisa mengenalkan kampusnya di tingkat internasional.
"Semenjak beralih status dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN), UIN Walisongo telah memantapkan sebagai research university," kata Wakil Rektor I UIN Walisongo Semarang Dr Musahadi di Semarang, Senin.
Hal tersebut diungkapkannya di sela seminar nasional bertema "Globally Recognized University: Mendesain Universitas Bereputasi Internasional" di Kampus III UIN Walisongo Semarang.
Menurut Musahadi, era globalisasi telah merambah berbagai aspek kehidupan manusia, baik di bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, teknologi, hingga pendidikan.
Eksistensi lembaga pendidikan, tak terkecuali pendidikan tinggi, kata dia, diuji di era sekarang ini seiring kencangnya arus globalisasi, disertai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
"Maka kampus dituntut untuk mampu mengevaluasi dan merancang ulang posisinya sebagai lembaga yang bertanggung jawab atas peningkatan kualitas lulusannya di kancah internasional," katanya.
Yang menjadi perhatian serius kalangan perguruan tinggi sekarang ini, kata dia, salah satunya bagaimana menghantarkan kampus memperoleh pengakuan dunia internasional atau WCU.
"Sebagai kampus berbasis riset, kami terus mengembangkan tridharma perguruan tinggi dengan meningkatkan kualitas penelitian untuk kepentingan Islam, ilmu, dan masyarakat," katanya.
Rektor UIN Walisongo Semarang Prof Muhibbin menjelaskan WCU merupakan bagian dari skema besar upaya peningkatan kualitas di perguruan tinggi yang dipimpinnya tersebut.
Dari kegiatan tersebut, kata dia, diharapkan bisa memperoleh informasi dan wawasan yang cukup mengenai progres pengembangan perguruan tinggi di Indonesia untuk memperoleh pengakuan global.
Sementara itu, Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Prof Dede Rosyada mengatakan WCU merupakan hasil survei lembaga-lembaga independen yang mengontestasikan perguruan tinggi dalam kriteria tertentu.
Banyak aspek yang dinilai dari perguruan tinggi sebagai WCU, kata dia, seperti aspek pembelajaran, penelitian, publikasi, dan popularitas, termasuk temuan-temuan teori dan teknologi baru.
Upaya yang harus dilakukan dalam mempersiapkan WCU, kata Dede, terutama adalah memperbesar publikasi internasional sehingga para akademisi bisa mengenalkan kampusnya di tingkat internasional.