Jakarta, ANTARA JATENG - Indonesia hingga kini masih kekurangan tenaga kelautan, padahal selama ini kualitas pelaut Indonesia tidak kalah dengan bangsa-bangsa lainnya di dunia.
"Pelaut kita masih kurang. Coba bayangkan dengan penduduk yang mencapai 250 juta jiwa, pelaut kita yang berada di luar negeri hanya sekitar 150.000 orang," kata Penasehat Senior PT Buana Listya Tama Tbk, Widihardja Tanudjaja, di Jakarta, Senin.
Padahal, lanjut dia, negara tetangga kita yaitu Filipina pelautnya sudah mencapai 600 ribu orang dari jumlah penduduk 80 juta jiwa. "Dari segi kualitas pelaut kita tidak kalah dengan mereka," ujarnya.
Ia mengatakan, para pelaut lulusan Akademi Maritim Nasional saja sudah keliling dunia. Pelaut lain tak ada yang sampai di Selat Megellan di Afrika Selatan tapi lulusan Aman Jaya sudah melakukan itu.
Menurut dia pertumbuhan dunia maritim dan kapal sangat cepat sehingga dibutuhkan tenaga pelaut yang handal, karena kita selalu kekurangan.
"Ini yang harus dicetak pelaut yang berkualitas sesuai standar International Maritime Organization agar bisa berkiprah di dalam dan luar negeri," ujarnya.
Sementara itu Direktur Akademi Maritim Nasional, Suroso Hadiwibowo, menjelaskanm sekolahnya telah menyumbang ribuan lulusan tenaga ahli di bidang kelautan.
Dikatakan, lulusan dari Akademi Maritim Nasional sudah tersebar di berbagai bidang, baik dalam dan luar negeri maupun perusahan dalam negeri dan juga disektor pemerintah maupun swasta.
Sekolah ini memiliki tiga jurusan yaitu Nautika dan Teknika yang berfokus di bidang pelayaran, serta Tata Laksana Perairan Niaga yang di darat seperti mengatur lalu-intas kapal.