Buenos Aires, Argentina, ANTARA JATENG - Memenangkan tiga poin berharga dengan kemenangan 1-0 atas Cile hanya merupakan setengah perjuangan Argentina di bulan ini untuk mendapatkan tiket kualifikasi Piala Dunia
mereka kembali ke jalurnya.
Argentina yang menang dengan penalti Lionel Messi yang pada ajang Copa America tahun lalu gagal melakukannya kala ia menghadapi Claudio Bravo di titik penalti dalam babak tos-tosan terakhir, harus mengubah hampir setengah tim mereka kala menghadapi Bolivia di La Paz, Selasa mendatang.
Di pertandingan mendatang mereka mendapatkan kembali bek tengah Ramiro Funes Mori, akan tetapi akan kehilangan empat pemain untuk karena hukuman akumulasi kartu termasuk jenderal lapangan tengah Javier
Mascherano. Sementara bek kanan Gabriel Mercado yang merupakan pemain terbaik mereka melawan Chile, mengalami cedera otot kaki.
Pelatih Edgardo Bauza mengatakan ia memanggil striker River Plate Lucas Alario sebagai pengganti untuk Gonzalo Higuain yang ditangguhkan disertai berbagai rumor kembalinya playmaker Boca Juniors Fernando Gago,yang dirindukan melawan Cile.
Argentina lebih banyak berjuang ketika di bawah Bauza sejak Gerardo Martino pergi setelah membawa tim mencapai dua final turnamen Copa Amerika di mana mereka tidak terkalahkan dalam bermain terbuka.
Bauza adalah pelatih yang lebih defensif dan Messi menjadi sosok yang kurang bisa memberi "kesedihan" pada lawan di lapangan, mengertakkan giginya dan bekerja seperti "pekerja harian" daripada seorang jenius untuk memastikan Argentina mencapai final Piala Dunia Rusia pada 2018 mendatang.
"Kami bermain menghadapi tim besar yang akhirnya menempatkan lima orang di depan (untuk mencari keseimbangan)," kata Bauza, membenarkan timnya kehilangan kendali lini tengah.
"Tim harus berada dalam pengorbanan yang besar," katanya menambahkan, sementara para pemain melanjutkan keputusan mereka pada bulan November lalu, untuk tidak berbicara pada media menyusul cerita yang diterbitkan tentang striker Ezequiel Lavezzi.
Argentina kini harus mempersiapkan diri untuk menghindari kekalahan di udara tipis La Paz yang berada sekitar 4.000 meter di atas permukaan laut yang bisa menarik mereka kembali dari empat tempat yang lolos otomatis dari 10 negara zona Amerika Selatan.
"Semua orang tahu betapa sulitnya ketinggian ini," kata Bauza.
Setelah menjalani 13 dari 18 laga, Argentina berada di urutan ketiga dengan 22 poin, delapan poin di belakang pemimpin klasemen Brazil dan satu angka di bawah Uruguay. Namun Argentina hanya berselisih dan satu angka dari Kolombia, Ekuador, dan Cile,di belakang mereka.
Tim urutan kelima dalam akhir babak kualifikasi pada bulan Oktober mendatang akan menjalani babak playoff dengan wakil dari Oseania untuk memperebutkan satu tempat lainnya di putaran final Piala Dunia.