Jakarta Antara Jateng - Pengguna media sosial yang menyebarkan informasi dari suatu sumber dan kemudian diketahui sebagai hoax, diimbau untuk segera melakukan klarifikasi.
"Intinya itu klarifikasi sesegera mungkin. Yang membuat kesalahan bukan kita saja. Kalau ketahuan salah, mengaku saja dan memberikan klarifikasi yang benar," kata ahli sains informatika Ismail Fahmi di Jakarta, Kamis.
Pendiri lembaga pemantau media Awesometric itu mencontohkan pengguna media sosial Facebook yang dinilainya sangat gampang membagikan unggahan dari berbagai sumber.
"Misalnya di Facebook, kan gampang untuk share, kalau baru tahu itu hoax, langsung bisa diedit dan diperbarui lagi. Itu kelebihan Facebook yang bisa kita manfaatkan," katanya.
Lebih lanjut, Fahmi berharap pemerintah bisa menghadirkan situs pengecek fakta sehingga masyarakat tidak gampang termakan berita-berita hoax, terutama dari media sosial.
Melalui situs tersebut, masyarakat dapat mengetahui apakah informasi tersebut hoax atau tidak berdasarkan penjelasan dan data yang diberikan.
"Jadi orang akan lari ke situ untuk mencari informasi," ujarnya.