Magelang (ANTARA) - Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata Pemerintah Kota Magelang, Jawa Tengah, menjadikan Festival Tidar sebagai agenda kepariwisataan tahunan dengan memanfaatkan momentum perayaan tahun baru dalam kalender Jawa, Sura.
"Festival Tidar kami jadikan agenda setiap tahun pada bulan Sura, untuk tanggal dan harinya kami akan menyesuaikan," kata Kepala Disporabudpar Pemkot Magelang Hartoko di Magelang, Selasa.
Festival Tidar 2015 bakal diselenggarakan selama tiga hari, 23-25 Oktober di Gunung Tidar dengan kawasannya, antara lain di Jalan Ikhlas dan bekas pasar penampungan pedagang Pasar Rejowinangun Kota Magelang.
Rangkaian agenda festival yang telah disusun Disporabudpar Pemkot Magelang dengan berbagai pihak terkait, antara lain ritual budaya, pentas kesenian rakyat, pameran produk usaha mikro, kecil, dan menengah, kirab budaya, pentas wayang kulit, festival musik jalanan, dan "Tidar Travel Mart".
Ia menjelaskan tentang keterlibatan lima kabupaten lainnya di wilayah eks-Keresidenan Kedu (Kabupaten Magelang, Temanggung, Wonosobo, Purworejo, dan Kebumen) dalam kegiatan tersebut.
Tim kesenian mereka, katanya, akan bersama perwakilan dari 17 kelurahan di Kota Magelang ikut dalam kirab budaya. Mereka juga akan mementaskan kesenian masing-masing di tempat yang telah disiapkan di sekitar Gunung Tidar.
Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan sejumlah instansi terkait lainnya, untuk pengaturan arus lalu lintas, terutama di Jalan Ikhlas dan Jalan Sudirman Kota Magelang, selama pelaksanaan festival yang menggunakan nama Gunung Tidar sebagai ikon Kota Magelang itu. Gunung Tidar terletak di tengah Kota Magelang.
Ia mengatakan dana APBD Kota Magelang untuk Festival Tidar 2015 sekitar Rp308 juta, sedangkan dana "Tidar Travel Mart" sekitar Rp34 juta.
Ia menjelaskan tentang tujuan festival tersebut yang untuk memperkuat kegiatan kepariwisataan Kota Magelang, terutama wisata religi Gunung Tidar.
"Tujuannya makin memperkuat informasi kepada khalayak, baik masyarakat Magelang dan luar daerah ini tentang destinasi unggulan Kota Magelang yaitu Gunung Tidar sebagai destinasi religi," katanya didampingi Kepala Bidang Kebudayaan Disporabudpar Susilo Handoyo dan Kepala Bagian Hubungan Masyarakat, Protokol, dan Sandi Telekomunikasi Sutomo Hariyanto.
Pada kesempatan itu, Hartoko menyebut jumlah wisatawan baik nusantara maupun mancanegara ke Kota Magelang terhitung hingga September 2015 sekitar 875 ribu orang, sedangkan selama 2014 sekitar Rp950 ribu orang.
"Tahun depan diharapkan terjadi peningkatan kunjungan wisatawan," katanya.