"Pemerintahan Jokowi ini perlu membangun kepervayaan. Iya ndak? Untuk membangun kepercayaan ini idealnya, kanan kiri bapak presiden harus dibantu orang-orang yang sudah selesai dengan diri dan keluarganya," kata Danusubroto, usai diterima Presiden Jokowi, di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Senin.
Ia menjelaskan kepercayaan publik memberikan pengaruh yang besar terhadap berbagai bidang termasuk ekonomi.
Oleh karena itu menurutnya, pemerintah harus menjaga kepercayaan publik yang selama ini sudah ada.
"Itu saja yang saya sampaikan, saya bicara umum saja. Untuk membangun trust ini pak presiden perlu dibantu orang-orang yang sudah selesai dengan dirinya dan keluarganya," tegasnya.
Namun demikian, mantan ketua MPR itu enggan menyampaikan materi pertemuannya dengan Jokowi bersama Ketua Dewan Pertimbangan Presiden, Sri Adiningsih.
"Saya tidak komentar. Pokoknya harus ada kepercayaan. Ekonomi ini terkait dengan kepercayaan. Kepercayaan publik luar negeri dalam negeri," kata Danusubroto.
Sampai kini, pelambatan pertumbuhan ekonomi masih terjadi sungguhpun sejumlah proyek infrastruktur telah difungsikan dan perampingan birokrasi terkait ekonomi terus dijalankan.
Sementara itu Adiningsih, institusi yang dia pimpin memiliki kewajiban menyampaikan pandangan kepada Jokowi mengenai berbagai sektor termasuk ekonomi.
"Karena kami melihat banyak yang masih perlu disempurnakan terutama kan karena memang kalau kita cermati ekonomi dunia ini khan apalagi tadi ada masalah Yunani," kata ahli ekonomi itu.
"Sehingga Indonesia khan punya program visi misi dan target yang harus dipenuhi. Oleh karena itulah pemerintah, presiden juga perlu mendapatkan, ya kita berikan masukan bagaimana bisa meningkatkan kinerja ekonomi supaya target-target visi misi bisa tercapai," katanya.