Longsor Pengalengan Empat Tewas dan Sembilan lainnya Masih Tertimbun
"Sampai saat ini saya terus berdoa, mudah-mudahan bisa ditemukan. Rumah Wiwi itu tepat di bawah alat berat beko (alat berat pengeruk tanah) itu," kata Elli, kerabat Wiwit di lokasi kejadian, Rabu.
Ia menuturkan, selain Wiwi dan Dedeh, saat kejadian longsor tersebut juga terdapat anak perempuan Dedeh di rumah tersebut.
"Jadi, total di rumah itu ada tiga orang, Wiwi, Dedeh sama anaknya Dedeh," ujar Ellis sambil meneteskan air mata.
Menurut dia, saat kejadian suami Wiwi tidak ada di rumah karena bekerja di Bengkulu.
"Suaminya Wiwi dan anak saya kerja di Bengkulu, jadi alhamdulilah suaminya selamat," kata dia.
Tepat di depan alat berat, Ellis yang ditemani suaminya, Engkos, hanya dapat melihat alat berat berwarna orange tersebut melakukan proses evakuasi.
"Doakan saja kang, mudah-mudahan bisa ketemu," kata Ellis.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangn Bencana (BNPB), hingga saat ini sudah ada empat korban tewas yang berhasil ditemukan dalam musibah longsor Pangalengan tersebut.
Keempat korban itu adalah Iran (laki-laki) 55 tahun, Dating (perempuan) 60 tahun, Pardi (laki-laki (70 tahun), dan Naela (perempuan) 1,5 tahun.
Sementara satu orang luka berat (Rukman) dirawat di RS Al Ihsan Bandung sedangkan delapan orang luka ringan sudah pulang ke rumahnya atau kerabatnya.
Diperkirakan masih ada sembilan orang masih tertimbun longsor dan sebanyak 123 orang mengungsi di Balai Desa dan di rumah saudaranya karena takut adanya longsor susulan dan kerugian material lain adalah delapan rumah tertimbun longsor dan pipa gas putus.
Diberitakan longsoran tanah mengenai pipa pipa panas bumi PT Star Energy sehingga terjadi ledakan. Ledakan menyebabkan longsoran semakin membesar.
Ia menuturkan, selain Wiwi dan Dedeh, saat kejadian longsor tersebut juga terdapat anak perempuan Dedeh di rumah tersebut.
"Jadi, total di rumah itu ada tiga orang, Wiwi, Dedeh sama anaknya Dedeh," ujar Ellis sambil meneteskan air mata.
Menurut dia, saat kejadian suami Wiwi tidak ada di rumah karena bekerja di Bengkulu.
"Suaminya Wiwi dan anak saya kerja di Bengkulu, jadi alhamdulilah suaminya selamat," kata dia.
Tepat di depan alat berat, Ellis yang ditemani suaminya, Engkos, hanya dapat melihat alat berat berwarna orange tersebut melakukan proses evakuasi.
"Doakan saja kang, mudah-mudahan bisa ketemu," kata Ellis.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangn Bencana (BNPB), hingga saat ini sudah ada empat korban tewas yang berhasil ditemukan dalam musibah longsor Pangalengan tersebut.
Keempat korban itu adalah Iran (laki-laki) 55 tahun, Dating (perempuan) 60 tahun, Pardi (laki-laki (70 tahun), dan Naela (perempuan) 1,5 tahun.
Sementara satu orang luka berat (Rukman) dirawat di RS Al Ihsan Bandung sedangkan delapan orang luka ringan sudah pulang ke rumahnya atau kerabatnya.
Diperkirakan masih ada sembilan orang masih tertimbun longsor dan sebanyak 123 orang mengungsi di Balai Desa dan di rumah saudaranya karena takut adanya longsor susulan dan kerugian material lain adalah delapan rumah tertimbun longsor dan pipa gas putus.
Diberitakan longsoran tanah mengenai pipa pipa panas bumi PT Star Energy sehingga terjadi ledakan. Ledakan menyebabkan longsoran semakin membesar.