Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan Heri Wibawa di Pekalongan, Kamis, mengatakan memasuki musim hujan berpotensi menimbulkan banjir sehingga banyak air sumur rawan terkontaminasi bakteri e-Coli.
"Banjir menyebabkan air sumur warga rawan terkontaminasi bakteri e-coli sebagai penyebab diare. Oleh karena itu, kami ingatkan warga diingatkan dapat berperilaku hidup bersih. Air dari sumur yang untuk minum harus dimasak terlebih dahulu," katanya.
Ia mengatakan upaya lain untuk mencegah diare adalah menggunakan air bersih untuk mandi dan mencuci peralatan makan.
Menurut dia, jika air sumur warga tercemar banjir maka bisa ditaburi kaporit untuk menetralisasi bakteri.
"Sumur warga yang tercemar air banjir bisa dinetralisasi dengan memberi kaporit. Masukkan kaporit ke dalam sumur pada malam hari sebelum tidur dan besok paginya, air sumur sudah bisa digunakan," katanya.
Ia mengatakan untuk mendapatkan kaporit, warga bisa datang ke puskesmas terdekat karena pemkot telah menyiapkan persediaan kaporit yang akan dibagikan kepada warga secara gratis.
Pemkot, kata dia, juga meminta kepada warga mewaspadai penyakit lain yang rentan muncul saat musim hujan, seperti infeksi saluran pernapasan akut, gangguan pencernaan, dan gatal-gatal.
"Bagi warga yang membutuhkan salep pereda gatal, kami minta mereka bisa minta ke puskesmas-puskesmas terdekat," katanya.
Berita Terkait
Pemkot Semarang imbau masyarakat waspadai dehidrasi saat kemarau
Minggu, 12 Mei 2024 6:16 Wib
BPBD Banjarnegara harapkan pembuatan sumur bor kurangi dampak kemarau
Minggu, 12 Mei 2024 6:15 Wib
Inilah upaya Pemkot Semarang cegah kebakaran TPA Jatibarang
Sabtu, 11 Mei 2024 6:01 Wib
BPBD harapkan musim kemarau tidak berdampak signifikan di Purbalingga
Rabu, 8 Mei 2024 13:08 Wib
Antisipasi El Nino, Pemkab Kudus bantu petani 47 mesin pompa
Rabu, 8 Mei 2024 11:13 Wib
BPBD Cilacap antisipasi dampak kekeringan pada musim kemarau
Jumat, 3 Mei 2024 8:33 Wib
Proklim alternatif wujudkan kemandirian sumber daya air saat kemarau
Senin, 29 April 2024 13:52 Wib
BMKG imbau masyarakat Jateng tetap waspadai bencana hidrometeorologi
Jumat, 26 April 2024 8:36 Wib