Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan, Jawa Tengah, dalam rangkaian aksi bergizi dan pemeriksaan Cek Kesehatan Gratis (CKG) menggencarkan pemberian tambah darah pada siswa sekolah menengah pertama sebagai upaya mencegah anemia dan stunting sejak dini.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan Slamet Budiyanto di Pekalongan, Rabu, mengatakan bahwa program aksi bergizi dan pemberian tablet zat besi merupakan bagian dari aksi konvergensi penurunan stunting yang digalakkan secara serentak di kabupaten/kota se-Jawa Tengah.

"Pencegahan stunting tidak bisa dilakukan hanya pada saat bayi atau balita saja namun harus dimulai sejak masa remaja terutama remaja putri. Mereka adalah calon ibu, dan jika sejak dini kondisi kesehatannya baik maka ke depan mereka akan mampu melahirkan generasi yang sehat dan bebas stunting," katanya.

Menurut dia, hasil pemeriksaan kadar Hemoglobin (HB) pada remaja putri yang menunjukkan angka masih cukup mengkhawatirkan yaitu tercatat sekitar 40 persen anak sekolah mengalami anemia artinya 4 dari 10 remaja putri kekurangan zat besi dalam darahnya.

"Ini cukup memprihatinkan. Angka tersebut menunjukkan adanya kebutuhan mendesak untuk intervensi gizi khususnya pada kelompok remaja. Anemia ini banyak disebabkan oleh pola makan yang kurang mengandung zat besi serta kurangnya edukasi saat remaja putri mulai mengalami menstruasi," katanya.

Ia mengatakan pemberian tablet tambah darah ini dilakukan secara terjadwal dan diawasi terutama selama masa menstruasi karena pada fase ini tubuh remaja perempuan memerlukan zat besi lebih banyak.

"Program ini tidak hanya berfokus pada distribusi tablet tetapi juga menyasar aspek edukasi dan perubahan perilaku. Petugas kesehatan yang hadir di sekolah juga memberikan penyuluhan gizi, pentingnya sarapan, konsumsi makanan bergizi, serta menjaga kebersihan diri," katanya.

Ia berharap program ini mendapatkan dukungan aktif dari sekolah, orang tua, dan masyarakat luas, terutama dalam memberikan pemahaman kepada remaja tentang pentingnya menjaga asupan gizi dan mengonsumsi tablet tambah darah secara rutin.

"Peran orang tua juga penting terutama ibu-ibu di rumah agar mengingatkan putrinya untuk meminum tablet tersebut secara rutin. Jangan sampai anak-anak hanya dibebani pengetahuan akademik tanpa perhatian pada aspek kesehatan fisik mereka," katanya.

Menurut dia, program aksi bergizi dan pemberian tablet tambah darah ini menjadi bagian dari langkah strategis dalam mempersiapkan Generasi Emas 2045.

"Dengan memastikan remaja hari ini tumbuh sehat, kuat, dan bebas anemia, maka akan lahir generasi masa depan yang lebih produktif dan berdaya saing," katanya.




Baca juga: Pekalongan evaluasi program Jaring AUD


Pewarta : Kutnadi
Editor : Heru Suyitno
Copyright © ANTARA 2025