Kudus (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, melanjutkan program pemberian bantuan langsung tunai (BLT) untuk buruh rokok dengan menyiapkan anggaran Rp66,2 miliar yang bersumber dari dana bagi hasil cukai dan tembakau (DBHCHT) 2025.
"Jumlah penerimanya tentu mengacu data buruh rokok yang terbaru, meskipun sebelumnya juga memiliki data penerima manfaat program BLT buruh rokok," kata Pelaksana tugas Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Kudus Putut Winarno di Kudus, Rabu.
Ia mengungkapkan, dengan anggaran sebesar itu, rencananya program BLT yang disalurkan untuk periode empat bulan dengan nilai BLT per bulan sebesar Rp300 ribu untuk setiap penerima manfaat.
Untuk penyalurannya, kata dia, pihaknya masih menunggu data buruh rokok dari Dinas Tenaga Kerja Perindustrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kudus yang mengumpulkan data buruh rokok dari masing-masing perusahaan rokok di Kabupaten Kudus.
Setelah data buruh rokok diterima, selanjutnya dilakukan verifikasi masing-masing calon penerima BLT berdasarkan nomor induk kependudukan (NIK) guna memastikan ada tidaknya pekerja yang meninggal atau beralih profesi. Kemudian menunggu pengesahan peraturan bupati terhadap masing-masing calon penerima BLT.
Penyaluran BLT dijadwalkan sebelum Lebaran 2025, sehingga bisa dimanfaatkan oleh para buruh rokok untuk belanja kebutuhan menghadapi lebaran.
Dengan adanya program BLT buruh rokok tersebut, dia berharap, bisa meringankan beban hidup para penerima, serta dapat menjadi modal untuk terus maju, berkarya, serta meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Berdasarkan data penyaluran buruh rokok akhir 2024 jumlah pekerja rokok mencapai 47.801 orang. Namun, dalam penyalurannya ada 2.028 nama yang gagal tersalur karena berbagai sebab.