Sragen (ANTARA) - Sejumlah siswa salah satu sekolah dasar (SD) di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah yang sedang beraktivitas di kelas tertimpa plafon ambrol.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen Prihantomo di Sragen, Rabu mengatakan plafon ambrol tersebut terjadi di SDN Kalijambe.
Ia mengatakan ambrolnya atap terjadi menjelang kegiatan belajar mengajar. Kejadian tersebut menimpa tiga siswa kelas V dengan nama Fahra, Niswa, dan Selvi.
Menurut dia, untuk siswa dengan nama Fahra mengalami sakit di bagian tangan, Niswa mengalami sakit di bagian kaki dan Selvi mengeluh pusing.
"Tiga siswa ini sempat dilarikan ke puskesmas setempat. Ada satu yang tangannya masih sakit, lalu dibawa ke RSUD Sragen, sedangkan dua siswa lainnya kembali ke sekolah," katanya.
Ia mengatakan kejadian tersebut hanya terjadi di ruangan kelas V. Ia mengatakan kemungkinan banyak pohon jadi plafonnya lembap.
"Untuk plafon di kelas V sudah dilepas semua. Kelas sudah digunakan kembali," katanya.
Sedangkan di kelas lain masih aman. Oleh karena itu, kegiatan belajar dan mengajar tetap dilanjutkan secara normal.
"Atap di kelas lain masih kuat, plafon tidak ada hitam-hitam. Jadi, anak-anak sudah mulai belajar lagi," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen Prihantomo di Sragen, Rabu mengatakan plafon ambrol tersebut terjadi di SDN Kalijambe.
Ia mengatakan ambrolnya atap terjadi menjelang kegiatan belajar mengajar. Kejadian tersebut menimpa tiga siswa kelas V dengan nama Fahra, Niswa, dan Selvi.
Menurut dia, untuk siswa dengan nama Fahra mengalami sakit di bagian tangan, Niswa mengalami sakit di bagian kaki dan Selvi mengeluh pusing.
"Tiga siswa ini sempat dilarikan ke puskesmas setempat. Ada satu yang tangannya masih sakit, lalu dibawa ke RSUD Sragen, sedangkan dua siswa lainnya kembali ke sekolah," katanya.
Ia mengatakan kejadian tersebut hanya terjadi di ruangan kelas V. Ia mengatakan kemungkinan banyak pohon jadi plafonnya lembap.
"Untuk plafon di kelas V sudah dilepas semua. Kelas sudah digunakan kembali," katanya.
Sedangkan di kelas lain masih aman. Oleh karena itu, kegiatan belajar dan mengajar tetap dilanjutkan secara normal.
"Atap di kelas lain masih kuat, plafon tidak ada hitam-hitam. Jadi, anak-anak sudah mulai belajar lagi," katanya.