Solo (ANTARA) - Profesor Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Prof Pranoto berkomitmen mengembangkan temuan ilmiahnya berupa lempung ajaib penjernih air meski ia sudah purnatugas.
"Sejauh ini sudah ada beberapa Pamsimas (Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat) di beberapa daerah yang menggunakannya," katanya di Solo, Jawa Tengah, Selasa.
Ia mengatakan ada tujuh Pamsimas di Kabupaten Karanganyar yang sudah memanfaatkan temuannya tersebut. Selain itu, juga ada dua di Kabupaten Sukoharjo.
"Karena itu kan pengabdian, jadi alatnya dipakai, tidak dijual. Mereka saya ajari untuk bisa memasang dan merawatnya. Itu sudah saya patenkan," katanya.
Meski sudah purnatugas sebagai guru besar Fakultas MIPA UNS Surakarta, ia berharap temuannya dapat tetap dilanjutkan oleh para penerusnya.
Bahkan, ia sudah menyiapkan penerusnya, yakni Dr Abu Masykur yang berada satu grup riset dengannya. Ia berharap ke depan tidak ada kendala, baik menyangkut fasilitas maupun kemauan untuk mengembangkan.
Ia juga akan mengembangkan temuan Adsorben Lempung Ajaib Alofan tersebut di kampus barunya, yakni di Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) Brebes.
"Saya sudah diangkat menjadi guru besar di UMUS. Pimpinan UMUS sudah siap mendukung, sedangkan Pak Rektor UNS (Prof Dr Hartono) mengarahkan saya ke sana. Ya, saya siap," katanya.
Selain itu, ia juga ingin mengembangkan bahan bakar ramah lingkungan, yakni bahan bakar dari gas hidrolik.
"Jadi, mobil jalannya hanya pakai air yang saya elektrolisa. Jadi, itu sudah bisa hybrid 50 persen, alatnya sudah ada. Sudah saya ujicobakan juga di sepeda motor dan mobil," katanya.
Baca juga: Pemerintah kota berupaya menarik wisatawan dengan Solo Urband Fashion
"Sejauh ini sudah ada beberapa Pamsimas (Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat) di beberapa daerah yang menggunakannya," katanya di Solo, Jawa Tengah, Selasa.
Ia mengatakan ada tujuh Pamsimas di Kabupaten Karanganyar yang sudah memanfaatkan temuannya tersebut. Selain itu, juga ada dua di Kabupaten Sukoharjo.
"Karena itu kan pengabdian, jadi alatnya dipakai, tidak dijual. Mereka saya ajari untuk bisa memasang dan merawatnya. Itu sudah saya patenkan," katanya.
Meski sudah purnatugas sebagai guru besar Fakultas MIPA UNS Surakarta, ia berharap temuannya dapat tetap dilanjutkan oleh para penerusnya.
Bahkan, ia sudah menyiapkan penerusnya, yakni Dr Abu Masykur yang berada satu grup riset dengannya. Ia berharap ke depan tidak ada kendala, baik menyangkut fasilitas maupun kemauan untuk mengembangkan.
Ia juga akan mengembangkan temuan Adsorben Lempung Ajaib Alofan tersebut di kampus barunya, yakni di Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) Brebes.
"Saya sudah diangkat menjadi guru besar di UMUS. Pimpinan UMUS sudah siap mendukung, sedangkan Pak Rektor UNS (Prof Dr Hartono) mengarahkan saya ke sana. Ya, saya siap," katanya.
Selain itu, ia juga ingin mengembangkan bahan bakar ramah lingkungan, yakni bahan bakar dari gas hidrolik.
"Jadi, mobil jalannya hanya pakai air yang saya elektrolisa. Jadi, itu sudah bisa hybrid 50 persen, alatnya sudah ada. Sudah saya ujicobakan juga di sepeda motor dan mobil," katanya.
Baca juga: Pemerintah kota berupaya menarik wisatawan dengan Solo Urband Fashion