Kudus (ANTARA) - Ketua DPW PKB Jawa Tengah Muhammad Yusuf Chudlori mengajak para kader partai kebangkitan bangsa (PKB) di Kabupaten Kudus, Jateng, untuk mengawal pelaksanaan Pilkada 2024 berjalan aman dan damai.

"Pesta demokrasi merupakan agenda rutin lima tahunan. Untuk itulah, kami mengajak kader maupun para simpatisan PKB, khususnya di Kabupaten Kudus untuk menjaga agar Pilkada 2024 yang digelar serentak bersama pemilihan bupati maupun pemilihan gubernur berjalan aman, damai, adil, dan jujur," ujarnya saat menghadiri Halaqah Santri dan Kiai dalam rangka menyambut Hari Santri Nasional di Gedung Graha Mustika Jati Kudus, Jumat malam.

Pada kesempatan tersebut, dia juga mengajak, para santri aktif mengkampanyekan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kudus Sam'ani Intakoris dan Bellinda Putri, yang dikenal dengan sebutan Santri.

Chudlori menyampaikan bahwa DPP PKB telah memberikan rekomendasi kepada Sam'ani melalui proses yang ketat, termasuk uji dan kepatutan. 

Bahkan, kata dia, pasangan santri tersebut juga mendapat dukungan banyak fraksi karena tercatat 31 anggota fraksi dari 45 anggota di DPRD Kudus, sehingga program-programnya nanti ketika terpilih tentu mudah dijalankan.

Pengalaman Sam'ani yang pernah menjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Kudus, diharapkan dapat meningkatkan pembangunan infrastruktur dan memastikan pendidikan santri di Kudus berjalan lancar. 

"Saya tak ingin mendengar pesantren di Kudus berhenti mengaji dan sekolah karena masalah biaya. Jika itu terjadi, tentunya bupatinya yang harus bertanggung jawab," ujarnya.

Ketua DPC PKB Kudus Mukhasiron menyampaikan acara ini tidak hanya untuk menyambut hari santri, tetapi juga untuk memastikan calon yang didukung adalah sosok yang peduli pada pendidikan santri. 

Paslon Sam'ani-Bellinda, kata dia, memiliki program untuk membantu takmir masjid, termasuk ada program token listrik tempat ibadah.

Sementara itu, Calon Bupati Kudus Sam'ani Intakoris mengungkapkan komitmennya untuk memfasilitasi masjid dan mushala dengan token listrik gratis, serta tunjangan untuk marbot, khotib, dan imam juga dinaikkan.

"Kami juga memiliki program tunjangan bagi ibu melahirkan sebesar Rp1 juta, sebagai bentuk upaya menekan angka kematian ibu dan anak," ujarnya.

Tunjangan untuk guru swasta, kata dia, juga akan dikembalikan menjadi Rp1 juta. Sedangkan santunan kematian dari Rp1 juta dinaikkan menjadi Rp1,5 juta untuk meringankan keluarga karena pemakaman berbiaya. 

Ia juga akan memperhatikan kesejahteraan BPD, RT, RW, serta ada program bedah rumah untuk warga tidak mampu, termasuk pemberian iuran BPJS," ujarnya.

"Kami berkomitmen untuk membuat Kudus lebih baik bagi semua, terutama untuk santri dan pendidikan," ujarnya. 

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024