Kudus (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, melanjutkan vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) terhadap hewan ternak, dengan target 1.000 ekor hewan ternak guna mencegah penyebaran penyakit PMK.
"Target sebanyak itu, sesuai dengan alokasi dosis vaksin PMK yang kami terima dari pemerintah pusat melalui Pemprov Jateng," kata Kabid Peternakan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus Arin Nikmah di Kudus, Selasa.
Untuk realisasi vaksinasi PMK periode Januari-Agustus 2024, kata dia, mencapai 2.700 ekor ternak.
Dalam rangka percepatan vaksinasi PMK, pihaknya menerjunkan tiga tim yang bertugas melakukan vaksinasi secara bergiliran.
Sasaran vaksinasi PMK, kata dia, sesuai vaksin yang diterima bisa digunakan untuk ternak yang terbesar dan kecil.
Lanjutan vaksinasi PMK tersebut, imbuh dia, setelah hasil pengamatan Balai Besar Veteriner Wates Yogyakarta masih ada potensi penyebaran kasus karena ada temuan sebelumnya.
Sementara kasus PMK di Kabupaten Kudus sendiri sempat ditemukan pada bulan Februari 2024, namun belasan ternak yang terpapar PMK akhirnya bisa ditangani sehingga bisa pulih dan terbebas dari PMK.
"Dengan adanya vaksinasi lanjutan, tujuannya tentu untuk mengantisipasi kemungkinan munculnya kembali kasus serupa," ujarnya.
Hewan ternak yang mendapatkan vaksin PMK, diklaim jauh lebih aman dari serangan penyakit, dibandingkan dengan hewan ternak yang belum divaksin.
Dalam rangka memutus mata rantai penularan, peternak yang mengetahui ada ternaknya yang mengalami gejala klinis mirip PMK diminta segera melaporkan ke Dinas Pertanian untuk ditindaklanjuti agar tidak menular ke ternak lainnya.
Untuk jumlah populasi ternak sapi di Kabupaten Kudus mencapai 8.814 ekor dan kerbau sekitar 2.128 ekor. Sedangkan ternak kambing maupun domba mencapai 30.080 ekor.
Baca juga: Kemenko PMK: Peserta revolusi mental diharapkan jadi duta kebaikan
"Target sebanyak itu, sesuai dengan alokasi dosis vaksin PMK yang kami terima dari pemerintah pusat melalui Pemprov Jateng," kata Kabid Peternakan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus Arin Nikmah di Kudus, Selasa.
Untuk realisasi vaksinasi PMK periode Januari-Agustus 2024, kata dia, mencapai 2.700 ekor ternak.
Dalam rangka percepatan vaksinasi PMK, pihaknya menerjunkan tiga tim yang bertugas melakukan vaksinasi secara bergiliran.
Sasaran vaksinasi PMK, kata dia, sesuai vaksin yang diterima bisa digunakan untuk ternak yang terbesar dan kecil.
Lanjutan vaksinasi PMK tersebut, imbuh dia, setelah hasil pengamatan Balai Besar Veteriner Wates Yogyakarta masih ada potensi penyebaran kasus karena ada temuan sebelumnya.
Sementara kasus PMK di Kabupaten Kudus sendiri sempat ditemukan pada bulan Februari 2024, namun belasan ternak yang terpapar PMK akhirnya bisa ditangani sehingga bisa pulih dan terbebas dari PMK.
"Dengan adanya vaksinasi lanjutan, tujuannya tentu untuk mengantisipasi kemungkinan munculnya kembali kasus serupa," ujarnya.
Hewan ternak yang mendapatkan vaksin PMK, diklaim jauh lebih aman dari serangan penyakit, dibandingkan dengan hewan ternak yang belum divaksin.
Dalam rangka memutus mata rantai penularan, peternak yang mengetahui ada ternaknya yang mengalami gejala klinis mirip PMK diminta segera melaporkan ke Dinas Pertanian untuk ditindaklanjuti agar tidak menular ke ternak lainnya.
Untuk jumlah populasi ternak sapi di Kabupaten Kudus mencapai 8.814 ekor dan kerbau sekitar 2.128 ekor. Sedangkan ternak kambing maupun domba mencapai 30.080 ekor.
Baca juga: Kemenko PMK: Peserta revolusi mental diharapkan jadi duta kebaikan