Purwokerto (ANTARA) - Halal Center Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) bekerja sama dengan PT Surveyor Indonesia mengadakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bagi para vendor pengadaan barang dan jasa di lingkungan Unsoed.
Kegiatan untuk mendukung penggunaan produk dalam negeri ini berlangsung selama dua hari, 5-6 September 2024, dan disambut dengan antusias oleh para peserta.
Sebanyak 85 lembaga dan perusahaan vendor turut serta dalam Bimtek TKDN, jumlah yang jauh melebihi kuota awal sebanyak 50 peserta.
Para vendor merasa beruntung mendapatkan sosialisasi mengenai TKDN, proses perhitungan, serta cara pendaftarannya secara gratis. Pelatihan semacam ini biasanya dikenakan biaya hingga Rp2 juta di tempat lain.
"TKDN sangat penting untuk keberlanjutan usaha dalam negeri. Sertifikasi ini membuat kita lebih sadar tentang komponen produk yang kita gunakan, baik untuk barang maupun jasa," ujar Ketua Halal Center Unsoed Prof. Poppy Arsil, Ph.D.
Ia menambahkan bahwa sering kali bahan utama produk, seperti ikan atau saus dalam industri makanan, berasal dari luar negeri, padahal bisa menggunakan komponen lokal.
Baca juga: Unsoed tingkatkan keberlanjutan bisnis komunitas pelaku usaha di Banyumas
Halal Center Unsoed juga siap mendampingi vendor-vendor Unsoed, tidak hanya dalam pengadaan alat dan konstruksi, juga bagi industri kecil seperti UMKM yang menyediakan layanan katering dan produk makanan ringan.
Acara yang dihadiri oleh vendor dari berbagai daerah seperti Banyumas, Cilacap, Purbalingga, hingga Banjarnegara ini digelar di Ball Room Integrated Academic Building Unsoed.
Ketua LPPM Unsoed Prof. Elly Tugiyanti menyampaikan apresiasi terhadap PT Surveyor Indonesia atas dukungannya. “Kami berterima kasih atas kolaborasi yang telah memberikan manfaat nyata, khususnya dalam pengadaan barang dan jasa di lingkungan kampus,” ungkapnya.
Bimtek TKDN ini diakhiri dengan penutupan oleh Sekretaris LPPM Unsoed Dr. Sri Wahyuni Handayani yang menekankan pentingnya kelanjutan program tersebut untuk mendukung pertumbuhan industri lokal dan memperkuat daya saing produk dalam negeri.
Baca juga: UHB dan Unsoed implementasikan Aplikasi ByeTB untuk deteksi dini Tuberkulosis
Baca juga: Seminar Keris Unsoed Kupas Tuntas Peran Keris dalam Peradaban dan Karakter Bangsa
Baca juga: Cegah hipertensi dan diabetes di Desa Banteran, mahasiswa Keperawatan Unsoed kombinasikan Terapi ReSik
Kegiatan untuk mendukung penggunaan produk dalam negeri ini berlangsung selama dua hari, 5-6 September 2024, dan disambut dengan antusias oleh para peserta.
Sebanyak 85 lembaga dan perusahaan vendor turut serta dalam Bimtek TKDN, jumlah yang jauh melebihi kuota awal sebanyak 50 peserta.
Para vendor merasa beruntung mendapatkan sosialisasi mengenai TKDN, proses perhitungan, serta cara pendaftarannya secara gratis. Pelatihan semacam ini biasanya dikenakan biaya hingga Rp2 juta di tempat lain.
"TKDN sangat penting untuk keberlanjutan usaha dalam negeri. Sertifikasi ini membuat kita lebih sadar tentang komponen produk yang kita gunakan, baik untuk barang maupun jasa," ujar Ketua Halal Center Unsoed Prof. Poppy Arsil, Ph.D.
Ia menambahkan bahwa sering kali bahan utama produk, seperti ikan atau saus dalam industri makanan, berasal dari luar negeri, padahal bisa menggunakan komponen lokal.
Baca juga: Unsoed tingkatkan keberlanjutan bisnis komunitas pelaku usaha di Banyumas
Halal Center Unsoed juga siap mendampingi vendor-vendor Unsoed, tidak hanya dalam pengadaan alat dan konstruksi, juga bagi industri kecil seperti UMKM yang menyediakan layanan katering dan produk makanan ringan.
Acara yang dihadiri oleh vendor dari berbagai daerah seperti Banyumas, Cilacap, Purbalingga, hingga Banjarnegara ini digelar di Ball Room Integrated Academic Building Unsoed.
Ketua LPPM Unsoed Prof. Elly Tugiyanti menyampaikan apresiasi terhadap PT Surveyor Indonesia atas dukungannya. “Kami berterima kasih atas kolaborasi yang telah memberikan manfaat nyata, khususnya dalam pengadaan barang dan jasa di lingkungan kampus,” ungkapnya.
Bimtek TKDN ini diakhiri dengan penutupan oleh Sekretaris LPPM Unsoed Dr. Sri Wahyuni Handayani yang menekankan pentingnya kelanjutan program tersebut untuk mendukung pertumbuhan industri lokal dan memperkuat daya saing produk dalam negeri.
Baca juga: UHB dan Unsoed implementasikan Aplikasi ByeTB untuk deteksi dini Tuberkulosis
Baca juga: Seminar Keris Unsoed Kupas Tuntas Peran Keris dalam Peradaban dan Karakter Bangsa
Baca juga: Cegah hipertensi dan diabetes di Desa Banteran, mahasiswa Keperawatan Unsoed kombinasikan Terapi ReSik