Purwokerto (ANTARA) - Laboratorium Pertunjukan dan Seni Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) bekerja sama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) bagian Pusris Dayalogama, sukses menyelenggarakan Seminar Keris..
Seminar yang digelar di Aula Bambang Lelono FIB Unsoed, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu (28/8), mengusung tema "Keris, Peradaban, dan Karakter Bangsa" serta berhasil menarik perhatian dari berbagai kalangan, termasuk akademisi, budayawan, dan mahasiswa.
Seminar tersebut menghadirkan empat tokoh inspiratif sebagai narasumber, yakni Dr. Abdul Kholik, S.H. (Anggota DPD RI) sebagai pembicara kunci, Era Prima Nugraha (anggota Komite Jaringan dan Antar-Lembaga wilayah Banyumas dan pegiat keris), Afrizal Fadli Azizi (Mpu Keris Banyumasan), serta Ir. Agus Margiwiyatno, MS., Ph.D. (Akademisi-Dosen Fakultas Pertanian Unsoed).
Dalam sambutannya, Rektor Unsoed Prof. Dr. Ir. Akhmad Sodiq, M.Sc., Agr., IPU ASEAN Eng. menyoroti tantangan era disrupsi, terutama dalam transformasi digital yang berdampak pada pendidikan.
Menurut dia, di tengah tuntutan akademik yang mengedepankan keterampilan berpikir tingkat tinggi, karakter bangsa tetap harus dijaga, salah satunya melalui pelestarian budaya, seperti keris yang memiliki aspek transendental dalam filosofinya.
Sementara Dr. Abdul Kholik, S.H. selaku pembicara kunci menekankan pentingnya seminar tersebut sebagai upaya menjaga dan mengembangkan warisan budaya bangsa, khususnya keris yang telah diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO.
Baca juga: Cegah hipertensi dan diabetes di Desa Banteran, mahasiswa Keperawatan Unsoed kombinasikan Terapi ReSik
Ia menyatakan bahwa keterlibatan kampus dalam upaya pelestarian keris mencerminkan kepedulian akademis dan transfer budaya kepada generasi muda.
Penjabat Bupati Banyumas Hanung Cahyo Saputro turut hadir dan memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan tersebut.
Ia menyoroti strategi-strategi penting dalam memajukan kebudayaan di Banyumas, termasuk perlindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan kebudayaan.
Selain seminar, rangkaian kegiatan ini juga dimeriahkan oleh Festival Gamelan Banyumasan yang merupakan kompetisi seni karawitan untuk siswa-siswi SMA/SMK/MA se-Indonesia.
Kompetisi tersebut telah berlangsung sejak 1 Juli 2024 dan ditutup dengan pengumuman juara pada acara puncak. Selain itu, dilakukan juga peluncuran logo Laboratorium Pertunjukan Seni, Gelar Penembrama dari Babad Banyumas, serta Lagu Lan Wiji Jiwa Jawi Pi Lima oleh UKM Sentra FIB Unsoed.
Ketua panitia Dr. Rahab, SE., M.Sc. yang juga Kepala Pusat Riset Ekonomi Kreatif dan Pariwisata LPPM Unsoed mengungkapkan bahwa keris bukan hanya sekadar objek fisik, tetapi merupakan simbol dari peradaban dan karakter bangsa.
Dalam seminar ini, keris dibahas sebagai cerminan kebijaksanaan, keahlian, dan nilai-nilai spiritual yang membentuk identitas dan karakter bangsa sepanjang sejarah.
Seminar ini diharapkan dapat memberikan wawasan mendalam mengenai kontribusi keris dalam pembentukan karakter bangsa serta menginspirasi peserta untuk terus melestarikan warisan budaya Nusantara.
Baca juga: Shelter Grab resmi dibuka di FEB Unsoed, dukung mobilitas mahasiswa
Baca juga: Inilah prediksi pakar untuk Pilkada Jateng
Seminar yang digelar di Aula Bambang Lelono FIB Unsoed, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu (28/8), mengusung tema "Keris, Peradaban, dan Karakter Bangsa" serta berhasil menarik perhatian dari berbagai kalangan, termasuk akademisi, budayawan, dan mahasiswa.
Seminar tersebut menghadirkan empat tokoh inspiratif sebagai narasumber, yakni Dr. Abdul Kholik, S.H. (Anggota DPD RI) sebagai pembicara kunci, Era Prima Nugraha (anggota Komite Jaringan dan Antar-Lembaga wilayah Banyumas dan pegiat keris), Afrizal Fadli Azizi (Mpu Keris Banyumasan), serta Ir. Agus Margiwiyatno, MS., Ph.D. (Akademisi-Dosen Fakultas Pertanian Unsoed).
Dalam sambutannya, Rektor Unsoed Prof. Dr. Ir. Akhmad Sodiq, M.Sc., Agr., IPU ASEAN Eng. menyoroti tantangan era disrupsi, terutama dalam transformasi digital yang berdampak pada pendidikan.
Menurut dia, di tengah tuntutan akademik yang mengedepankan keterampilan berpikir tingkat tinggi, karakter bangsa tetap harus dijaga, salah satunya melalui pelestarian budaya, seperti keris yang memiliki aspek transendental dalam filosofinya.
Sementara Dr. Abdul Kholik, S.H. selaku pembicara kunci menekankan pentingnya seminar tersebut sebagai upaya menjaga dan mengembangkan warisan budaya bangsa, khususnya keris yang telah diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO.
Baca juga: Cegah hipertensi dan diabetes di Desa Banteran, mahasiswa Keperawatan Unsoed kombinasikan Terapi ReSik
Ia menyatakan bahwa keterlibatan kampus dalam upaya pelestarian keris mencerminkan kepedulian akademis dan transfer budaya kepada generasi muda.
Penjabat Bupati Banyumas Hanung Cahyo Saputro turut hadir dan memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan tersebut.
Ia menyoroti strategi-strategi penting dalam memajukan kebudayaan di Banyumas, termasuk perlindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan kebudayaan.
Selain seminar, rangkaian kegiatan ini juga dimeriahkan oleh Festival Gamelan Banyumasan yang merupakan kompetisi seni karawitan untuk siswa-siswi SMA/SMK/MA se-Indonesia.
Kompetisi tersebut telah berlangsung sejak 1 Juli 2024 dan ditutup dengan pengumuman juara pada acara puncak. Selain itu, dilakukan juga peluncuran logo Laboratorium Pertunjukan Seni, Gelar Penembrama dari Babad Banyumas, serta Lagu Lan Wiji Jiwa Jawi Pi Lima oleh UKM Sentra FIB Unsoed.
Ketua panitia Dr. Rahab, SE., M.Sc. yang juga Kepala Pusat Riset Ekonomi Kreatif dan Pariwisata LPPM Unsoed mengungkapkan bahwa keris bukan hanya sekadar objek fisik, tetapi merupakan simbol dari peradaban dan karakter bangsa.
Dalam seminar ini, keris dibahas sebagai cerminan kebijaksanaan, keahlian, dan nilai-nilai spiritual yang membentuk identitas dan karakter bangsa sepanjang sejarah.
Seminar ini diharapkan dapat memberikan wawasan mendalam mengenai kontribusi keris dalam pembentukan karakter bangsa serta menginspirasi peserta untuk terus melestarikan warisan budaya Nusantara.
Baca juga: Shelter Grab resmi dibuka di FEB Unsoed, dukung mobilitas mahasiswa
Baca juga: Inilah prediksi pakar untuk Pilkada Jateng