Semarang, Jateng (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Provinsi Jawa Tengah mengalami deflasi sebesar 0,07 persen pada Agustus 2024.
Kepala BPS Jawa Tengah Endang Tri Wahyuningsih di Semarang, Jateng, Senin, mengatakan deflasi yang terjadi di Agustus 2024 tersebut merupakan yang kelima kalinya pada tahun ini.
Sebelumnya, kata dia, deflasi juga terjadi pada Januari, Mei, Juni, dan Juli 2024.
Adapun penurunan harga sejumlah komoditas yang memicu deflasi pada Agustus 2024 antara lain bawang merah, daging ayam, telur ayam, daun bawang, dan bawang putih.
"Penurunan harga bawang merah memberi andil terbesar terhadap deflasi yang mencapai 0,09 persen," katanya.
Sementara, dari sembilan daerah tempat dilakukan survei indeks harga konsumen, kata dia, hanya dua daerah yang mengalami inflasi pada Agustus, yakni Kabupaten Rembang dan Kota Tegal.
Adapun deflasi terdalam terjadi di Kabupaten Wonosobo yang mencapai 0,17 persen.
Sekretaris Daerah Jawa Tengah Sumarno mengatakan para pemangku kepentingan terkait diminta untuk terus memantau inflasi maupun deflasi yang terjadi di daerahnya masing-masing.
"Harus terus dipantau agar selalu dalam batas yang telah ditetapkan," katanya.
Inflasi maupun deflasi yang dipengaruhi oleh harga produk pertanian, lanjut dia, akan berpengaruh terhadap pergerakan nilai tukar petani.
Kepala BPS Jawa Tengah Endang Tri Wahyuningsih di Semarang, Jateng, Senin, mengatakan deflasi yang terjadi di Agustus 2024 tersebut merupakan yang kelima kalinya pada tahun ini.
Sebelumnya, kata dia, deflasi juga terjadi pada Januari, Mei, Juni, dan Juli 2024.
Adapun penurunan harga sejumlah komoditas yang memicu deflasi pada Agustus 2024 antara lain bawang merah, daging ayam, telur ayam, daun bawang, dan bawang putih.
"Penurunan harga bawang merah memberi andil terbesar terhadap deflasi yang mencapai 0,09 persen," katanya.
Sementara, dari sembilan daerah tempat dilakukan survei indeks harga konsumen, kata dia, hanya dua daerah yang mengalami inflasi pada Agustus, yakni Kabupaten Rembang dan Kota Tegal.
Adapun deflasi terdalam terjadi di Kabupaten Wonosobo yang mencapai 0,17 persen.
Sekretaris Daerah Jawa Tengah Sumarno mengatakan para pemangku kepentingan terkait diminta untuk terus memantau inflasi maupun deflasi yang terjadi di daerahnya masing-masing.
"Harus terus dipantau agar selalu dalam batas yang telah ditetapkan," katanya.
Inflasi maupun deflasi yang dipengaruhi oleh harga produk pertanian, lanjut dia, akan berpengaruh terhadap pergerakan nilai tukar petani.