Magelang (ANTARA) - Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) Retno Sudewi menyampaikan peringatan Hari Anak Nasional (HAN) menjadi ruang untuk mendengarkan harapan dan keinginan anak-anak.
Ia menyampaikan ada empat pilar utama hak anak yang tercantum dalam Konvensi Hak Anak PBB yakni hak kelangsungan hidup, hak perlindungan, hak tumbuh kembang, dan hak partisipasi.
"Kota Magelang sudah tidak diragukan lagi karena sudah dinobatkan menjadi Kota Layak Anak (KLA) kategori Nindya. Anak-anak di Kota Magelang hidup layak dan aman, sesuai tema HAN 2024 Anak Terlindungi Indonesia Maju," katanya di Magelang, Selasa.
Ia bangga kegiatan puncak peringatan HAN tahun 2024 Kota Magelang melibatkan anak-anak mulai dari kepanitiaan, MC, sampai pengisi acara. Ribuan anak bersuka ria mengikuti ragam hiburan, seperti pertunjukan musik, tari, drama, senam bersama, dan sebagainya.
Ketua Panitia HAN Ke-40 Kota Magelang sekaligus Ketua Forum Anak Organisasi Bocah Asli Magelang (Obama) Raynajwa Salma Amalia Rizquna mengatakan setiap tahun Forum Obama konsisten memperingati HAN sebagai bentuk penghargaan dan peringatan terhadap hak anak.
Ia mengungkapkan peringatan HAN digelar tidak sekadar sebagai momentum formalitas saja, namun dikemas atas kesadaran penuh terhadap hak anak.
"Harapannya kita semua dapat aktif melakukan disiplin positif untuk mendukung upaya perlindungan terhadap anak," kata Rizquna.
Dengan berbagai upaya pemanfaatan ruang, kerja sama dengan berbagai pihak, dan keyakinan no left behind, pihaknya yakin Kota Magelang menuju KLA.
Dia berterima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat sehingga puncak peringatan HAN ke-40 Kota Magelang berjalan dengan baik. Terlebih, hampir seluruh panitia hingga pengisi acara adalah anak-anak.
Wali Kota Magelang M Nur Aziz mengapresiasi penyelenggaraan HAN yang diprakarsai anak-anak Kota Magelang itu.
"Harapannya anak-anak diberi kebebasan untuk belajar, kesempatan menempuh pendidikan, akan kita support. Targetnya Kota Magelang jadi KLA kategori Utama," katanya.
Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang aman dan sehat untuk pertumbuhan anak.
Ia menyampaikan ada empat pilar utama hak anak yang tercantum dalam Konvensi Hak Anak PBB yakni hak kelangsungan hidup, hak perlindungan, hak tumbuh kembang, dan hak partisipasi.
"Kota Magelang sudah tidak diragukan lagi karena sudah dinobatkan menjadi Kota Layak Anak (KLA) kategori Nindya. Anak-anak di Kota Magelang hidup layak dan aman, sesuai tema HAN 2024 Anak Terlindungi Indonesia Maju," katanya di Magelang, Selasa.
Ia bangga kegiatan puncak peringatan HAN tahun 2024 Kota Magelang melibatkan anak-anak mulai dari kepanitiaan, MC, sampai pengisi acara. Ribuan anak bersuka ria mengikuti ragam hiburan, seperti pertunjukan musik, tari, drama, senam bersama, dan sebagainya.
Ketua Panitia HAN Ke-40 Kota Magelang sekaligus Ketua Forum Anak Organisasi Bocah Asli Magelang (Obama) Raynajwa Salma Amalia Rizquna mengatakan setiap tahun Forum Obama konsisten memperingati HAN sebagai bentuk penghargaan dan peringatan terhadap hak anak.
Ia mengungkapkan peringatan HAN digelar tidak sekadar sebagai momentum formalitas saja, namun dikemas atas kesadaran penuh terhadap hak anak.
"Harapannya kita semua dapat aktif melakukan disiplin positif untuk mendukung upaya perlindungan terhadap anak," kata Rizquna.
Dengan berbagai upaya pemanfaatan ruang, kerja sama dengan berbagai pihak, dan keyakinan no left behind, pihaknya yakin Kota Magelang menuju KLA.
Dia berterima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat sehingga puncak peringatan HAN ke-40 Kota Magelang berjalan dengan baik. Terlebih, hampir seluruh panitia hingga pengisi acara adalah anak-anak.
Wali Kota Magelang M Nur Aziz mengapresiasi penyelenggaraan HAN yang diprakarsai anak-anak Kota Magelang itu.
"Harapannya anak-anak diberi kebebasan untuk belajar, kesempatan menempuh pendidikan, akan kita support. Targetnya Kota Magelang jadi KLA kategori Utama," katanya.
Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang aman dan sehat untuk pertumbuhan anak.