Magelang (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Magelang menjelaskan peranan puskesmas sebagai penanggung jawab wilayah dalam pelayanan kesehatan di daerah itu semakin diperkuat melalui penerapan integrasi layanan primer (ILP).
"Melalui ILP, peran puskesmas sebagai penanggung jawab wilayah dalam kesehatan di wilayah kerjanya akan semakin diperkuat dengan aktifnya pemantauan wilayah setempat (PWS) di tingkat desa/kelurahan oleh petugas kesehatan bersama kader," kata Kepala Dinkes Kota Magelang Istikomah dalam rilis Bagian Prokompim Pemkot Magelang diterima di Magelang, Kamis.
Dinkes Kota Magelang melaksanakan kegiatan Kick Off Integrasi Layanan Primer (ILP) di Hotel Atria Magelang, Rabu (12/6). Wakil Wali Kota Magelang KH M Mansyur yang didampingi Kepala Dinkes Kota Magelang dr Istikomah, dan jajaran memukul gong sebagai tanda dimulai pelaksanaan ILP di daerah setempat.
Ia menjelaskan ILP salah satu pilar transformasi kesehatan yang difokuskan pada pemenuhan kebutuhan kesehatan berdasarkan siklus hidup yang mudah diakses dan terjangkau masyarakat.
Penerapan pelayanan ini secara terintegrasi di puskesmas, puskesmas pembantu, jejaring, jaringan pelayanan kesehatan primer dan posyandu untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan di setiap fase kehidupan.
Istikomah menjelaskan transformasi layanan primer fokus untuk meningkatkan layanan promotif dan preventif, seperti memperkuat upaya pencegahan, deteksi dini, promosi kesehatan, dan meningkatkan kapasitas dan mutu pelayanan primer melalui pemenuhan infrastruktur, sarana, prasarana, sumber daya manusia (SDM), serta memperkuat manajemen di seluruh layanan primer.
Kegiatan itu momentum membangun komitmen dan dukungan lintas sektor serta pemangku kepentingan terkait untuk bersama-sama menyukseskan implementasi ILP, memastikan seluruh masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai siklus hidup dan mewujudkan pelayanan kesehatan inklusif di Kota Magelang.
Kegiatan juga diisi dengan lokakarya diikuti tenaga kesehatan (nakes), kader kesehatan, penyehat tradisional, pimpinan klinik, kepala puskesmas, direktur rumah sakit, lurah, dan camat se-Kota Magelang, serta organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.
Wakil Wali Kota Mansyur mengapresiasi terobosan agar layanan kesehatan di daerah setempat semakin terintegrasi dan menjadikan masyarakat maju, sehat, dan bahagia.
"Oleh karena ini kami mendukung sepenuhnya, semoga ini selalu mendapat hidayah. Pelayanan kesehatan Kota Magelang semakin baik dan mempermudah masyarakat," ujar dia.
Dia mengatakan ILP fokus pada pelayanan terintegrasi, komprehensif, responsif, dan terjangkau untuk mengatasi beragam keluhan kesehatan masyarakat.
"Sistem ini tidak bisa hanya dijalankan oleh puskesmas dan jejaringnya, melainkan peran aktif masyarakat dan Pemkot Magelang. Kami juga ajak semua nakes, kader kesehatan, untuk 'nyengkuyung', mendukung program ini," katanya.
"Melalui ILP, peran puskesmas sebagai penanggung jawab wilayah dalam kesehatan di wilayah kerjanya akan semakin diperkuat dengan aktifnya pemantauan wilayah setempat (PWS) di tingkat desa/kelurahan oleh petugas kesehatan bersama kader," kata Kepala Dinkes Kota Magelang Istikomah dalam rilis Bagian Prokompim Pemkot Magelang diterima di Magelang, Kamis.
Dinkes Kota Magelang melaksanakan kegiatan Kick Off Integrasi Layanan Primer (ILP) di Hotel Atria Magelang, Rabu (12/6). Wakil Wali Kota Magelang KH M Mansyur yang didampingi Kepala Dinkes Kota Magelang dr Istikomah, dan jajaran memukul gong sebagai tanda dimulai pelaksanaan ILP di daerah setempat.
Ia menjelaskan ILP salah satu pilar transformasi kesehatan yang difokuskan pada pemenuhan kebutuhan kesehatan berdasarkan siklus hidup yang mudah diakses dan terjangkau masyarakat.
Penerapan pelayanan ini secara terintegrasi di puskesmas, puskesmas pembantu, jejaring, jaringan pelayanan kesehatan primer dan posyandu untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan di setiap fase kehidupan.
Istikomah menjelaskan transformasi layanan primer fokus untuk meningkatkan layanan promotif dan preventif, seperti memperkuat upaya pencegahan, deteksi dini, promosi kesehatan, dan meningkatkan kapasitas dan mutu pelayanan primer melalui pemenuhan infrastruktur, sarana, prasarana, sumber daya manusia (SDM), serta memperkuat manajemen di seluruh layanan primer.
Kegiatan itu momentum membangun komitmen dan dukungan lintas sektor serta pemangku kepentingan terkait untuk bersama-sama menyukseskan implementasi ILP, memastikan seluruh masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai siklus hidup dan mewujudkan pelayanan kesehatan inklusif di Kota Magelang.
Kegiatan juga diisi dengan lokakarya diikuti tenaga kesehatan (nakes), kader kesehatan, penyehat tradisional, pimpinan klinik, kepala puskesmas, direktur rumah sakit, lurah, dan camat se-Kota Magelang, serta organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.
Wakil Wali Kota Mansyur mengapresiasi terobosan agar layanan kesehatan di daerah setempat semakin terintegrasi dan menjadikan masyarakat maju, sehat, dan bahagia.
"Oleh karena ini kami mendukung sepenuhnya, semoga ini selalu mendapat hidayah. Pelayanan kesehatan Kota Magelang semakin baik dan mempermudah masyarakat," ujar dia.
Dia mengatakan ILP fokus pada pelayanan terintegrasi, komprehensif, responsif, dan terjangkau untuk mengatasi beragam keluhan kesehatan masyarakat.
"Sistem ini tidak bisa hanya dijalankan oleh puskesmas dan jejaringnya, melainkan peran aktif masyarakat dan Pemkot Magelang. Kami juga ajak semua nakes, kader kesehatan, untuk 'nyengkuyung', mendukung program ini," katanya.