Semarang (ANTARA) - Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) yang tergabung dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 27 berhasil melakukan pemetaan daerah rawan genangan di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari Surakarta. 

Sumber merupakan kelurahan di Surakarta yang langsung berbatasan dengan Sungai Gajah Putih, Sungai Pepe, dan Sungai Sumber. Kondisi tersebut sering menimbulkan permasalahan genangan ketika hujan di antaranya di enam RW Kelurahan Sumber yakni RW II, VI, XI, XIV, XVI, dan XVII. 

Arifa Umiyati, selaku Kepala Lurah Kelurahan Sumber menjelaskan bahwa Kelurahan Sumber memerlukan peta digital yang memetakan genangan, sehingga dapat di-update secara berkala.

"Kelurahan Sumber ingin memiliki pemetaan genangan khusus untuk Kelurahan Sumber yang dapat dijadikan pengambilan kebijakan di tahun-tahun selanjutnya," kata Arifa Umiyati awal tahun ini.

Mahasiswa KKN UNS 27 yang melaksanakan KKN sejak 16 Januari sampai 5 Maret 2024, yang terdiri dari sembilan mahasiswa teknik sipil dan diketuai M.H. Mahendra V.K tersebut melakukan pemetaan dengan mengolah data stasiun hujan di Surakarta dan memetakan genangan melalui aplikasi QGis. 

Tujuan dari pemetaan tersebut adalah mengetahui daerah di Kelurahan Sumber yang rawan akan terjadinya genangan. Hasil pemetaan kemudian dipaparkan ke pihak Kelurahan Sumber dan warga pada Senin, 4 Maret 2024 di Kantor Kelurahan Sumber. 

Peta genangan yang memuat informasi titik-titik genangan dengan luasan tertentu di Kelurahan Sumber diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengenal sembilan titik di Kelurahan Sumber yang rawan akan terjadinya genangan setinggi 10-40 cm. 

Persebaran genangan terdapat di RT/RW 05/II; 01/VI; 02,03/XI; 01,02,03/XIV; 03/XVI; dan 03/XVII Kelurahan Sumber. Karakteristik genangan yang ada di lapangan umumnya mengalami waktu surut selama 30-60 menit. 

Berdasarkan hasil analisis, salah satu titik yang paling parah mengalami genangan adalah Lapangan Sumber dengan luas genangan mencapai 7.866,37 m2. Luasan yang besar disebabkan oleh karena kinerja drainase yang sangat buruk. Di sisi lain permasalahan tersebut diperparah dengan adanya perbedaan elevasi antara saluran pembuang menuju Sungai Pepe sehingga air yang seharusnya mengalir ke Sungai Pepe melalui saluran pembuang justru tergenang di titik tersebut.

Program kerja tersebut sejalan dengan misi Sustainable Development Goals (SDGs) poin 11 yaitu Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan. Adanya pemetaan daerah rawan genangan di Kelurahan Sumber, diharapkan dapat berkontribusi dalam penentuan kebijakan yang berorientasi kepada pemukiman layak huni dan berkelanjutan. Program kerja tersebut direspons positif oleh pihak Kelurahan Sumber. 

"Terima kasih sudah dilaksanakan pemetaan genangan di Kelurahan Sumber. Diharapkan ke depannya pemetaan ini dapat di update seiring dengan kebijakan-kebijakan yang akan terlaksana untuk mengatasi genangan di Kelurahan Sumber," kata Lela Utami Suri, selaku Seksi Pembangunan Kelurahan Sumber.

Dr. Eng. Kusumaningdyah N. H., S.T., M.T., selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN 27 UNS menekankan hasil pemetaan tersebut dapat disebarluaskan masyarakat dan dapat dibaca oleh masyarakat, sehingga tingkat kewaspadaan pada titik genengan bisa ada dan lebih mudah/lebih cepat mengantisipasinya dikala curah hujan cukup deras dan kuantitas air lebih besar. 

 

Pewarta : Nur Istibsaroh
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024