Wonosobo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Wonosobo menyasar 95.430 anak pada program Sub PIN Polio di puskesmas, posyandu, PAUD, TK, SD/MI, pondok pesantren dan satuan pendidikan lainnya di daerah itu.
Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat, Rabu, menyampaikan, pihaknya merespons cepat kejadian luar biasa (KLB) di Klaten, Jawa Tengah dan Bangkalan, Jawa Timur agar tidak terjadi di daerahnya.
Ia menyampaikan hal tersebut pada Pencanangan Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) Polio di Sumberdalem, Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo.
Ia mengatakan, pemerintah selalu berupaya memberikan pelayanan kesehatan terbaik, komprehensif, bermutu dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat. Salah satunya keseriusan pencegahan penyakit menular polio.
"Mudah-mudahan momentum ini mampu menguatkan komitmen segenap jajaran pemerintahan serta seluruh elemen masyarakat Wonosobo, dalam mencegah terjadinya KLB polio di kabupaten kita, sehingga imunisasi ini saya harap dapat menjangkau sekurang-kurangnya 95 persen dari seluruh sasaran," katanya.
Ia mengaku perlu memastikan anak-anak selalu sehat dengan memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi mereka, utamanya anak dengan usia 0 sampai 7 tahun agar mengikuti program Sub PIN Polio di pos pelayanan terdekat.
"Mari bersama bangun sinergi dan kolaborasi dengan pihak-pihak terkait, berikan sosialisasi pada masyarakat dan mengambil bagian dalam kegiatan Sub PIN Polio dalam rangka penanggulangan KLB polio," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Wonosobo Jaelan mengatakan, kegiatan ini merupakan cakupan program imunisasi nasional termasuk polio.
Indonesia pada tahun 2014 dinobatkan menjadi negara bebas polio, sehingga penanganan masalah ini melahirkan kebijakan penting oleh pemerintah pusat dalam melaksanakan imunisasi.
"Tujuan dari pelaksanaan program ini sebagai upaya memutus mata rantai penularan polio di Wonosobo yang berdasar pada KLB polio tipe 2. Ini juga merupakan sarana sosialisasi dan komunikasi secara masif dalam mengampanyekan cegah polio di Kabupaten Wonosobo guna menciptakan Wonosobo yang sehat," katanya.
Baca juga: Sejumlah warga Rowosari tolak imunisasi polio, Pemkot Semarang lakukan pendekatan khusus
Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat, Rabu, menyampaikan, pihaknya merespons cepat kejadian luar biasa (KLB) di Klaten, Jawa Tengah dan Bangkalan, Jawa Timur agar tidak terjadi di daerahnya.
Ia menyampaikan hal tersebut pada Pencanangan Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) Polio di Sumberdalem, Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo.
Ia mengatakan, pemerintah selalu berupaya memberikan pelayanan kesehatan terbaik, komprehensif, bermutu dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat. Salah satunya keseriusan pencegahan penyakit menular polio.
"Mudah-mudahan momentum ini mampu menguatkan komitmen segenap jajaran pemerintahan serta seluruh elemen masyarakat Wonosobo, dalam mencegah terjadinya KLB polio di kabupaten kita, sehingga imunisasi ini saya harap dapat menjangkau sekurang-kurangnya 95 persen dari seluruh sasaran," katanya.
Ia mengaku perlu memastikan anak-anak selalu sehat dengan memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi mereka, utamanya anak dengan usia 0 sampai 7 tahun agar mengikuti program Sub PIN Polio di pos pelayanan terdekat.
"Mari bersama bangun sinergi dan kolaborasi dengan pihak-pihak terkait, berikan sosialisasi pada masyarakat dan mengambil bagian dalam kegiatan Sub PIN Polio dalam rangka penanggulangan KLB polio," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Wonosobo Jaelan mengatakan, kegiatan ini merupakan cakupan program imunisasi nasional termasuk polio.
Indonesia pada tahun 2014 dinobatkan menjadi negara bebas polio, sehingga penanganan masalah ini melahirkan kebijakan penting oleh pemerintah pusat dalam melaksanakan imunisasi.
"Tujuan dari pelaksanaan program ini sebagai upaya memutus mata rantai penularan polio di Wonosobo yang berdasar pada KLB polio tipe 2. Ini juga merupakan sarana sosialisasi dan komunikasi secara masif dalam mengampanyekan cegah polio di Kabupaten Wonosobo guna menciptakan Wonosobo yang sehat," katanya.
Baca juga: Sejumlah warga Rowosari tolak imunisasi polio, Pemkot Semarang lakukan pendekatan khusus