Solo (ANTARA) - Pemerintah Kota(Pemkot) Surakarta menyebut perlu adanya regulasi terkait penjualan daging anjing yang hingga saat ini masih menjadi polemik oleh berbagai pihak.

"Seharusnya ada regulasi, selama tidak ada regulasi kan kami nggak bisa melarang," kata Wakil Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa di Solo, Jawa Tengah, Senin.

Meski belum bisa melarang, pihaknya berupaya menjaga agar pedagang menjelaskan makanan yang dijual melalui tulisan di setiap warung mereka.

"Sekarang sudah nggak ada tulisan sate guk-guk, sate jamu. Mestinya pedagang akan menyampaikan dagingnya itu. Seperti di Pasar Gede jual daging babi, jelas bahwa dia jual itu, kalau sate jamu itu nggak boleh, membohongi namanya," katanya.

Selain itu, dikatakannya, saat ini penjualan daging anjing tidak seperti dahulu yang tersebar di banyak tempat.

"Saya lihat dulu tempatnya ting telecek (tersebar), sekarang tempatnya ini nggak seperti dulu, 5-10 tahun lalu. Kami menjaga supaya pedagang tidak membabi buta seperti itu," katanya.

Disinggung mengenai upaya Pemkot Surakarta untuk menghindari penyakit yang disebabkan karena mengonsumsi daging anjing, menurut dia perlu ada deteksi yang dilakukan oleh instansi terkait.

"Seperti anjing, kambing, sapi harus dideteksi semua," katanya. Bahkan, menurut dia perlu ada regulasi untuk mengatur hewan mana yang boleh dan tidak boleh disembelih. "Ini tidak hanya berlaku untuk anjing tetapi juga sapi, kambing, babi, bahkan ayam," katanya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan Kota Surakarta Eko Nugroho Isbandijarso mengatakan mengenai pengawasan peredaran daging anjing sejauh ini dilakukan melalui pendekatan komunikasi, informasi, dan edukasi.

Pihaknya mencatat hingga saat ini masih ada sebanyak 27 warung daging anjing di Kota Solo dengan kebutuhan kurang lebih 90-100 ekor/hari.

"Dalam hal ini, kami terus edukasi dan memberikan informasi mengenai bahaya mengonsumsi daging anjing, ditengarai ada bakteri yang bisa menular kepada manusia," katanya.

Baca juga: Ratusan anjing selundupan dievakuasi ke Bogor
Baca juga: Jumlah anjing selundupan yang mati bertambah
Baca juga: Tersangka pembawa ratusan anjing membeli Rp250 ribu per ekor

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024