Cilacap (ANTARA) - Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Cilacap di Provinsi Jawa Tengah menyelenggarakan pelayanan khitan massal dalam kegiatan Bakti Sosial Tahun 2023.
Sebanyak 59 anak memanfaatkan pelayanan khitan massal yang dilaksanakan pada Kamis di Klinik Pratama Rawat Inap PMI Kabupaten Cilacap di Desa Slarang, Kecamatan Kesugihan.
"Mereka berasal dari delapan kecamatan, yakni Kesugihan, Maos, Sampang, Kroya, Adipala, Jeruklegi, Cilacap Tengah, dan Cilacap Utara," kata Ketua Panitia Penyelenggara U'ong Suparno.
Wakil Ketua Bidang Pelayanan Kesehatan dan Upaya Kesehatan Transfusi Darah PMI Kabupaten Cilacap itu menyampaikan bahwa pendaftaran peserta khitan dilaksanakan selama dua pekan sampai Minggu (10/12).
Menurut dia, jumlah anak yang didaftarkan untuk menjalani khitan sebanyak 66 orang, tetapi pada hari pelaksanaan hanya 59 anak yang dikhitan.
Ia mengatakan bahwa dua anak mengundurkan diri karena merasa belum siap khitan, empat anak tidak hadir, serta satu anak batal dikhitan karena kondisi khusus yang membutuhkan konsultasi lebih lanjut dengan dokter.
Anak-anak yang telah dikhitan dalam pelayanan khitan massal, menurut dia, mendapatkan peci, baju koko, sarung, uang saku, paket sembako, tas, dan cangkir dari PMI.
PMI Kabupaten Cilacap menyelenggarakan pelayanan khitan massal untuk membantu warga yang punya anak lelaki.
"Pelaksana teknis khitanan massal ini berasal dari tenaga medis Klinik Pratama Rawat Inap PMI Kabupaten Cilacap bekerja sama dengan beberapa klinik dan rumah sakit di sekitar Cilacap," kata U'ong.
Selain mengadakan pelayanan khitan massal, dia mengatakan, Klinik Pratama Rawat Inap PMI Kabupaten Cilacap mencanangkan Program Jumat Berkah yang menyediakan layanan khitan gratis bagi satu anak setiap Jumat.
Ketua PMI Kabupaten Cilacap Farid Ma'ruf mengharapkan penyelenggaraan pelayanan khitan massal dapat meringankan beban warga yang hendak mengkhitankan putra.
"Semoga kegiatan ini dapat berkelanjutan dan dilakukan rutin setiap tahunnya oleh PMI Kabupaten Cilacap untuk sebesar-besarnya melayani masyarakat di wilayah Kabupaten Cilacap," kata mantan Sekretaris Daerah Cilacap itu.
Baca juga: PMI Temanggung himpun Rp1,7 miliar
Sebanyak 59 anak memanfaatkan pelayanan khitan massal yang dilaksanakan pada Kamis di Klinik Pratama Rawat Inap PMI Kabupaten Cilacap di Desa Slarang, Kecamatan Kesugihan.
"Mereka berasal dari delapan kecamatan, yakni Kesugihan, Maos, Sampang, Kroya, Adipala, Jeruklegi, Cilacap Tengah, dan Cilacap Utara," kata Ketua Panitia Penyelenggara U'ong Suparno.
Wakil Ketua Bidang Pelayanan Kesehatan dan Upaya Kesehatan Transfusi Darah PMI Kabupaten Cilacap itu menyampaikan bahwa pendaftaran peserta khitan dilaksanakan selama dua pekan sampai Minggu (10/12).
Menurut dia, jumlah anak yang didaftarkan untuk menjalani khitan sebanyak 66 orang, tetapi pada hari pelaksanaan hanya 59 anak yang dikhitan.
Ia mengatakan bahwa dua anak mengundurkan diri karena merasa belum siap khitan, empat anak tidak hadir, serta satu anak batal dikhitan karena kondisi khusus yang membutuhkan konsultasi lebih lanjut dengan dokter.
Anak-anak yang telah dikhitan dalam pelayanan khitan massal, menurut dia, mendapatkan peci, baju koko, sarung, uang saku, paket sembako, tas, dan cangkir dari PMI.
PMI Kabupaten Cilacap menyelenggarakan pelayanan khitan massal untuk membantu warga yang punya anak lelaki.
"Pelaksana teknis khitanan massal ini berasal dari tenaga medis Klinik Pratama Rawat Inap PMI Kabupaten Cilacap bekerja sama dengan beberapa klinik dan rumah sakit di sekitar Cilacap," kata U'ong.
Selain mengadakan pelayanan khitan massal, dia mengatakan, Klinik Pratama Rawat Inap PMI Kabupaten Cilacap mencanangkan Program Jumat Berkah yang menyediakan layanan khitan gratis bagi satu anak setiap Jumat.
Ketua PMI Kabupaten Cilacap Farid Ma'ruf mengharapkan penyelenggaraan pelayanan khitan massal dapat meringankan beban warga yang hendak mengkhitankan putra.
"Semoga kegiatan ini dapat berkelanjutan dan dilakukan rutin setiap tahunnya oleh PMI Kabupaten Cilacap untuk sebesar-besarnya melayani masyarakat di wilayah Kabupaten Cilacap," kata mantan Sekretaris Daerah Cilacap itu.
Baca juga: PMI Temanggung himpun Rp1,7 miliar