Cilacap (ANTARA) - Komitmen PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) mewujudkan target bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) 23 persen pada 2025 menjadi peta jalan penting masa depan energi berkelanjutan. 

Hal itu dibuktikan dengan pengembangan produk-produk hasil olahan kilang yang lebih ramah lingkungan. Salah satu produk kilang yang berbahan bakar dengan komponen nabati adalah Bioavtur – Pertamina Sustainable Aviation Fuel (SAF) di Green Refinery Kilang Cilacap.

Direktur Utama PT KPI Taufik Aditiyawarman mengatakan bahan bakar Bioavtur-SAF memiliki potensi paling besar dalam upaya mengurangi emisi CO2 di industri penerbangan sipil.

"Ini menjadi jawaban atas tantangan terhadap KPI tentang produk ramah lingkungan, berkelanjutan, dan target nol emisi karbon," katanya saat melakukan media visit bersama awak media di unit Treated Distillate Hydro Treating (TDHT) Green Refinery RU IV Cilacap, Kamis (2/11).

Menurut, Bioavtur-SAF sudah memenuhi standar internasional untuk spesifikasi Avtur ASTM D 1655, Defstan 91-91 latest issued, serta SK Dirjen Migas No.59 K Tahun 2022. Bioavtur-SAF disebutkan telah melalui Uji Ground Round dan Flight Test SAF pada mesin jet CFM56-7B di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten pada 27 Oktober lalu.

Green Refinery RU IV Cilacap dikembangkan sejak Februari 2022. Unit ini mampu memroduksi produk rendah emisi gas rumah kaca. Produk utama unit ini adalah Green Diesel dengan bahan baku 100 persen terbarukan dan memiliki kandungan sulfur lebih baik dari Euro V. 

"Kami juga telah memproduksi Bioavtur-SAF dengan kandungan renewable 2,4 persen dan kapasitas 9 KBPD melalui metode co-processing," kata Taufik.

Baca juga: Kilang Pertamina Internasional resmikan program Desa Energi Berdikari Kalijaran

Kilang Cilacap merupakan contoh kilang terintegrasi yang sejalan dengan transisi energi. Kilang Cilacap saat ini telah menyelesaikan proyek green refinery phase 1 dan akan dikembangkan dengan phase 2 yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pengolahan Hydrotreated Vegetable Oil (HVO) dari saat ini 3 KBPD menjadi 6 KBPD serta kemampuan untuk meningkatkan komponen nabati pada SAF dari 2,4 persen menjadi 100 persen. 

Selain itu, pengembangan kilang Cilacap juga memungkinkan kilang untuk mengolah berbagai jenis feedstock antara lain Crude Palm Oil (CPO), Refined Bleached Deodorized Palm Oil (RBDPO) dan Used Cooking Oil (UCO) atau minyak jelantah. Hal ini sebagai wujud komitmen kuat dari KPI dalam menjalankan bisnis yang lebih ramah lingkungan.

PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) merupakan anak perusahaan Pertamina yang menjalankan bisnis utama pengolahan minyak dan petrokimia sesuai dengan prinsip ESG (Environment, Social & Governance). 

PT KPI juga telah terdaftar dalam United Nations Global Compact (UNGC) dan berkomitmen pada Sepuluh Prinsip Universal atau Ten Principles dari UNGC dalam strategi operasional sebagai bagian dari penerapan aspek ESG. 

PT KPI akan terus menjalankan bisnisnya secara professional untuk mewujudkan visinya menjadi Perusahaan Kilang Minyak dan Petrokimia berkelas dunia yang berwawasan lingkungan, bertanggung jawab sosial serta memiliki tata Kelola perusahaan yang baik.

Baca juga: BDI Kilang Cilacap kembali selenggarakan Pekan Kegiatan Maulid 1445 H
Baca juga: Kilang Cilacap lakukan sosialisasi jelang Major Emergency Drill
Baca juga: Kilang Cilacap gelar Vendor Capability Assessment bersama HKMC sebagai persiapan TA 2024

Pewarta : KSM
Editor : Sumarwoto
Copyright © ANTARA 2024