Magelang (ANTARA) - Ribuan masyarakat mengikuti pengobatan gratis pada bakti sosial kesehatan diselenggarakan Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) dalam rangkaian perayaan Tri Suci Waisak 2567 BE/2023.
Dirjen Bimas Buddha Kementerian Agama Supriyadi di Magelang, Senin, menyampaikan terima kasih kepada Walubi yang melakukan pengobatan gratis pada masyarakat Borobudur dan sekitarnya.
Ia menyampaikan tema Waisak dari Walubi "Aktualisasi Beragama dalam Kehidupan Sehari-Hari".
"Kita hidup tidak di awang-awang, tapi bagaimana kita bisa hidup bersama di masyarakat. Buddha dharma mengajarkan 10 paramita (sifat luhur atau kesempurnaan), itulah yang kita lakukan dalam kehidupan," katanya.
Ia menyampaikan bagaimana bisa saling memberi dengan penuh kesadaran sehingga yang diberikan itu terbaik untuk orang yang berhak menerima dan orang yang tepat.
"Kalau kita mau berdana kepada orang yang sakit, jangan diberikan kepada orang yang sehat. Itulah ajaran Buddha terkait dengan sila agar kita bisa berperilaku baik," katanya.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyampaikan setiap Waisak ada kegiatan dari Walubi berupa bakti sosial kesehatan dan kegiatan nonkesehatan.
"Kami menyampaikan terima kasih atas partisipasinya dan ini melibatkan TNI, Polri dari Kemenag dan kelompok-kelompok masyarakat, sekali lagi kami menyampaikan terima kasih ternyata antusias masyarakat juga bagus," katanya.
Ia menuturkan ada problem-problem kesehatan yang penanganan mesti dikeroyok, antara lain gaya hidup bersih sehat, stunting, dan ibu hamil.
"Ini menjadi perhatian kita semua, kemudian ada kesadaran masyarakat untuk hidup sehat, mereka diperiksa tentu luar biasa. Tadi yang menarik poli giginya ternyata paling ramai," katanya.
Wakil Ketua Panitia Waisak Karuna Murdaya mengatakan bakti sosial kesehatan yang melibatkan sejumlah rumah sakit ini menargetkan 8.000 pasien.
Ia menyebutkan kegiatan ini didukung sekitar 200 dokter umum maupun spesialis, 400 tenaga kesehatan, dan 205 sukarelawan.
Dirjen Bimas Buddha Kementerian Agama Supriyadi di Magelang, Senin, menyampaikan terima kasih kepada Walubi yang melakukan pengobatan gratis pada masyarakat Borobudur dan sekitarnya.
Ia menyampaikan tema Waisak dari Walubi "Aktualisasi Beragama dalam Kehidupan Sehari-Hari".
"Kita hidup tidak di awang-awang, tapi bagaimana kita bisa hidup bersama di masyarakat. Buddha dharma mengajarkan 10 paramita (sifat luhur atau kesempurnaan), itulah yang kita lakukan dalam kehidupan," katanya.
Ia menyampaikan bagaimana bisa saling memberi dengan penuh kesadaran sehingga yang diberikan itu terbaik untuk orang yang berhak menerima dan orang yang tepat.
"Kalau kita mau berdana kepada orang yang sakit, jangan diberikan kepada orang yang sehat. Itulah ajaran Buddha terkait dengan sila agar kita bisa berperilaku baik," katanya.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyampaikan setiap Waisak ada kegiatan dari Walubi berupa bakti sosial kesehatan dan kegiatan nonkesehatan.
"Kami menyampaikan terima kasih atas partisipasinya dan ini melibatkan TNI, Polri dari Kemenag dan kelompok-kelompok masyarakat, sekali lagi kami menyampaikan terima kasih ternyata antusias masyarakat juga bagus," katanya.
Ia menuturkan ada problem-problem kesehatan yang penanganan mesti dikeroyok, antara lain gaya hidup bersih sehat, stunting, dan ibu hamil.
"Ini menjadi perhatian kita semua, kemudian ada kesadaran masyarakat untuk hidup sehat, mereka diperiksa tentu luar biasa. Tadi yang menarik poli giginya ternyata paling ramai," katanya.
Wakil Ketua Panitia Waisak Karuna Murdaya mengatakan bakti sosial kesehatan yang melibatkan sejumlah rumah sakit ini menargetkan 8.000 pasien.
Ia menyebutkan kegiatan ini didukung sekitar 200 dokter umum maupun spesialis, 400 tenaga kesehatan, dan 205 sukarelawan.