Semarang (ANTARA) - Sebanyak 1.048 pesilat mengikuti pagelaran kejuaraan pencak silat Lawang Sewu Championship yang memperebutkan Piala Wali Kota Semarang, dan berlangsung di GOR Manunggal Jati, Semarang, 18-20 Mei 2023.
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu yang membuka langsung kejuaraan tersebut berharap muncul bibit-bibit juara, seperti Tito Hendra Septa Kurnia yang baru saja meraih medali emas di SEA Games Kamboja 2023.
"Ini event yang luar biasa. Para pesilat yang saat ini bertanding merupakan generasi emas di masa mendatang. Kejuaraan ini juga merupakan kegiatan positif dan menjadi salah satu pendidikan karakter," kata Ita, sapaan akrab Hevearita, di Semarang, Jumat.
Ketua Panitia penyelenggara Lawang Sewu Championship Zukifli menjelaskan, kejuaraan itu bertujuan memotivasi para pelajar dan mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan bertanding.
"Tito Hendra adalah pesilat asal Semarang yang mampu membawa harum nama Indonesia di kancah internasional. Kami harap akan muncul pesilat andalan generasi penerus Tito dari Semarang," katanya.
Apalagi, pesilat Kota Semarang dulu sangat dikenal dengan adanya Padepokan Pencak Silat Gunung Talang yang menjadi markas dan tempat berlatih para pesilat di Kota Atlas.
Zulkifli yang juga menjabat Sekretaris Umum Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kota Semarang juga berharap Padepokan Pencak Silat Gunung Talang yang direnovasi segera dapat digunakan untuk menggembleng para pesilat andalan Semarang.
Sementara itu, Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kota Semarang Fravarta Sadman mengaku bangga ada salah satu pesilat asal Kota Semarang yang mampu mengukir nama Indonesia dengan meraih medali emas di Kelas E Putra pada SEA Games Kamboja.
"Semoga itu menambah motivasi para pesilat lainnya agar mampu berprestasi seperti Tito," katanya.
Kejuaraan Lawang Sewu Championship diikuti oleh pelajar usia dini (SD) sebanyak 346 pesilat, pra-remaja (SMP sederajat) 348 pesilat, remaja (SMA sederajat) 231 pesilat, dan dewasa sebanyak 133 pesilat.
Mereka bertanding dalam nomor laga menggunakan sistem peraturan baru seperti yang diterapkan di arena SEA Games, dan nomor seni tunggal IPSI.
Pelatih perguruan PSHT M Fendi menyebutkan 45 pesilatnya diterjunkan pada ajang Lawang Sewu Championship sebagai ajang uji coba hasil latihan yang selama ini dijalani.
"Ini menjadi ajang uji coba hasil latihan kami. Makin sering bertanding, kemampuan pesilat makin terasah," ujarnya.
Senada, Gundara Ahmad dari perguruan Perisai Diri memilih menurunkan para pesilat pemula untuk melatih keberanian berlaga di arena resmi, sekaligus menambah sahabat di pergaulan silat.
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu yang membuka langsung kejuaraan tersebut berharap muncul bibit-bibit juara, seperti Tito Hendra Septa Kurnia yang baru saja meraih medali emas di SEA Games Kamboja 2023.
"Ini event yang luar biasa. Para pesilat yang saat ini bertanding merupakan generasi emas di masa mendatang. Kejuaraan ini juga merupakan kegiatan positif dan menjadi salah satu pendidikan karakter," kata Ita, sapaan akrab Hevearita, di Semarang, Jumat.
Ketua Panitia penyelenggara Lawang Sewu Championship Zukifli menjelaskan, kejuaraan itu bertujuan memotivasi para pelajar dan mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan bertanding.
"Tito Hendra adalah pesilat asal Semarang yang mampu membawa harum nama Indonesia di kancah internasional. Kami harap akan muncul pesilat andalan generasi penerus Tito dari Semarang," katanya.
Apalagi, pesilat Kota Semarang dulu sangat dikenal dengan adanya Padepokan Pencak Silat Gunung Talang yang menjadi markas dan tempat berlatih para pesilat di Kota Atlas.
Zulkifli yang juga menjabat Sekretaris Umum Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kota Semarang juga berharap Padepokan Pencak Silat Gunung Talang yang direnovasi segera dapat digunakan untuk menggembleng para pesilat andalan Semarang.
Sementara itu, Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kota Semarang Fravarta Sadman mengaku bangga ada salah satu pesilat asal Kota Semarang yang mampu mengukir nama Indonesia dengan meraih medali emas di Kelas E Putra pada SEA Games Kamboja.
"Semoga itu menambah motivasi para pesilat lainnya agar mampu berprestasi seperti Tito," katanya.
Kejuaraan Lawang Sewu Championship diikuti oleh pelajar usia dini (SD) sebanyak 346 pesilat, pra-remaja (SMP sederajat) 348 pesilat, remaja (SMA sederajat) 231 pesilat, dan dewasa sebanyak 133 pesilat.
Mereka bertanding dalam nomor laga menggunakan sistem peraturan baru seperti yang diterapkan di arena SEA Games, dan nomor seni tunggal IPSI.
Pelatih perguruan PSHT M Fendi menyebutkan 45 pesilatnya diterjunkan pada ajang Lawang Sewu Championship sebagai ajang uji coba hasil latihan yang selama ini dijalani.
"Ini menjadi ajang uji coba hasil latihan kami. Makin sering bertanding, kemampuan pesilat makin terasah," ujarnya.
Senada, Gundara Ahmad dari perguruan Perisai Diri memilih menurunkan para pesilat pemula untuk melatih keberanian berlaga di arena resmi, sekaligus menambah sahabat di pergaulan silat.