Kudus (ANTARA) - PON Bela Diri 2025 yang berlangsung di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mulai mempertandingkan pencak silat, sambo, dan kempo, setelah cabang taekwondo, judo, gulat, dan tarung derajat rampung dan lancar.
"Mulai Jumat (17/10), PON Bela Diri memasuki tahap kedua yang mempertandingkan tiga cabang olahraga. pencak silat dimulai Jumat (17/10), sedangkan berikutnya diikuti sambo dan shorinji kempo," kata Wakil Ketua Umum KONI Pusat Mayjen TNI (Purn) Dr. Suwarno di Kudus, Sabtu.
Ia menjelaskan, ketiga cabang ini memiliki karakter dan prestasi yang berbeda-beda.
Pencak silat, kata dia, sudah dikenal luas dan menjadi cabang andalan Indonesia di SEA Games dan Asian Games. Kempo juga memiliki prestasi dunia, bahkan Indonesia berada satu tingkat di bawah Jepang.
Hanya saja, kata dia, di Asia Tenggara, cabang ini jarang dipertandingkan. Indonesia tengah mendorong agar kempo kembali masuk dalam daftar cabang SEA Games melalui komunikasi dengan federasi negara-negara ASEAN.
Untuk cabang sambo, Suwarno menjelaskan bahwa olahraga bela diri asal Rusia ini baru dikenal sejak Asian Games 2018 di Jakarta–Palembang.
Pada awal kemunculannya, banyak atlet yang berasal dari cabang judo dan kurash. Karena itu, KONI kini menata kembali agar tidak terjadi tumpang tindih antar cabang.
"Kita ingin setiap atlet fokus di satu cabang. Kalau di judo, ya judo; kalau di kurash, tetap kurash; dan kalau di sambo, fokus di sambo. Kalau ikut semuanya, tidak akan jadi yang terbaik," ujarnya.
Dari 32 nomor di cabang olahraga sambo yang direncanakan, hasil technical meeting memutuskan hanya 27 nomor yang akan dipertandingkan karena keterbatasan peserta di beberapa kategori.
Setelah tahap kedua selesai, PON Bela Diri akan berlanjut ke tahap ketiga dengan mempertandingkan cabang olahraga jujitsu, karate, dan wushu.
Suwarno menyebut ketiga cabang ini sebagai cabang "keras" yang menjadi bagian penting dari sejarah baru penyelenggaraan PON Bela Diri.
"Ini sejarah baru bagi dunia olahraga bela diri Indonesia. Kita berharap KONI provinsi dapat membina atlet-atletnya lebih serius," ujarnya.
Ia berpesan kepada seluruh atlet agar tidak cepat puas dengan kemenangan maupun putus asa karena kekalahan.
"Jangan berhenti saat kamu juara, dan jangan berhenti karena kalah. Yang menang adalah mereka yang berlatih lebih keras dan lebih banyak. Kalau kamu berhenti, temanmu yang kalah hari ini bisa mengalahkanmu besok," kata Suwarno berpesan.
Ia menambahkan, hasil PON Bela Diri ini akan menjadi bahan evaluasi penting bagi KONI provinsi dan induk cabang olahraga dalam menyiapkan atlet menuju event yang lebih besar, termasuk SEA Games dan Asian Games.
PON Bela Diri 2025 diadakan di Djarum Arena Kaliputu, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, pada 12-26 Oktober 2025.
PON ini mempertandingkan sepuluh cabang olahraga, meliputi karate, tarung derajat, ju-jitsu, pencak silat, taekwondo, gulat, judo, sambo, wushu, dan shorinji kempo.
Baca juga: KONI: PON Bela Diri ajang bina atlet lapis kedua nasional

