Kudus (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mengungkapkan sembilan ekor sapi yang sebelumnya dinyatakan positif terserang virus lumpy skin disease (LSD) atau penyakit kulit berbenjol, saat ini dinyatakan sembuh seiring upaya pengobatan yang dilakukan.
"Alhamdulillah kesembilan ekor sapi yang sebelumnya dinyatakan positif LSD saat ini sudah sembuh," kata Kabid Peternakan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus, Agus Setiawan di Kudus, Jumat.
Ia mengungkapkan pengobatan terhadap sapi yang terindikasi terserang LSD dilakukan sejak awal dideteksi, dan dilakukan pemisahan dengan ternak yang sehat. Setelah hasil pengujian sampel darah dan kerok kulit 20 ekor di laboratorium Balai Besar Veteriner (BBVet) Yogyakarta keluar dan sembilan dinyatakan positif, juga tetap didampingi pengobatannya.
Beruntungnya, imbuh dia, ternak yang positif LSD tersebut merupakan milik perorangan yang jumlahnya tidak banyak, antara satu hingga dua ekor saja. Sehingga penularannya bisa dicegah sedini mungkin.
Meskipun sudah sembuh, Dinas Pertanian dan Pangan tetap melakukan pemantauan perkembangan kesehatan terhadap kesembilan ekor sapi tersebut.
"Setiap bertemu dengan peternak kami memberikan sosialisasi upaya-upaya pencegahan terhadap penyakit LSD, termasuk PMK dan penyakit lainnya," ujarnya.
Ia juga mengajak para peternak untuk menjaga kebersihan hewan dan kandangnya, sehingga ternaknya tidak mudah terjangkit penyakit, termasuk LSD. Upaya lainnya, yakni pemberian antibiotik terhadap semua hewan ternak di Kabupaten Kudus untuk mencegah penularan LSD.
Jika peternak menjumpai ternaknya terindikasi LSD atau penyakit lainnya segera dikomunikasikan kepada Dinas Pertanian agar bisa langsung ditangani sehingga potensi kesembuhannya juga besar.
Sapi yang terindikasi terserang LSD, antara lain kulitnya mengalami benjolan dan seperti terserang cacar pada manusia.
Dalam rangka pencegahan serangan penyakit, maka program vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) terus dilanjutkan termasuk pemberian vitamin terhadap hewan ternak secara bertahap.
Mengingat jumlah populasi ternak sapi di Kabupaten Kudus besar karena data sementara mencapai 8.814 ekor dan kerbau sekitar 2.128 ekor. Sedangkan ternak kambing maupun domba mencapai 30.080 ekor.
"Alhamdulillah kesembilan ekor sapi yang sebelumnya dinyatakan positif LSD saat ini sudah sembuh," kata Kabid Peternakan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus, Agus Setiawan di Kudus, Jumat.
Ia mengungkapkan pengobatan terhadap sapi yang terindikasi terserang LSD dilakukan sejak awal dideteksi, dan dilakukan pemisahan dengan ternak yang sehat. Setelah hasil pengujian sampel darah dan kerok kulit 20 ekor di laboratorium Balai Besar Veteriner (BBVet) Yogyakarta keluar dan sembilan dinyatakan positif, juga tetap didampingi pengobatannya.
Beruntungnya, imbuh dia, ternak yang positif LSD tersebut merupakan milik perorangan yang jumlahnya tidak banyak, antara satu hingga dua ekor saja. Sehingga penularannya bisa dicegah sedini mungkin.
Meskipun sudah sembuh, Dinas Pertanian dan Pangan tetap melakukan pemantauan perkembangan kesehatan terhadap kesembilan ekor sapi tersebut.
"Setiap bertemu dengan peternak kami memberikan sosialisasi upaya-upaya pencegahan terhadap penyakit LSD, termasuk PMK dan penyakit lainnya," ujarnya.
Ia juga mengajak para peternak untuk menjaga kebersihan hewan dan kandangnya, sehingga ternaknya tidak mudah terjangkit penyakit, termasuk LSD. Upaya lainnya, yakni pemberian antibiotik terhadap semua hewan ternak di Kabupaten Kudus untuk mencegah penularan LSD.
Jika peternak menjumpai ternaknya terindikasi LSD atau penyakit lainnya segera dikomunikasikan kepada Dinas Pertanian agar bisa langsung ditangani sehingga potensi kesembuhannya juga besar.
Sapi yang terindikasi terserang LSD, antara lain kulitnya mengalami benjolan dan seperti terserang cacar pada manusia.
Dalam rangka pencegahan serangan penyakit, maka program vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) terus dilanjutkan termasuk pemberian vitamin terhadap hewan ternak secara bertahap.
Mengingat jumlah populasi ternak sapi di Kabupaten Kudus besar karena data sementara mencapai 8.814 ekor dan kerbau sekitar 2.128 ekor. Sedangkan ternak kambing maupun domba mencapai 30.080 ekor.