Semarang (ANTARA) - Sejumlah perusahaan berskala besar merespons positif ajakan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam mengurangi angka kemiskinan di provinsi setempat.
“Saya sudah dihubungi sejumlah perusahaan terkait penanganan kemiskinan ekstrem di Jateng. Perusahaan-perusahaan tersebut menyatakan siap membantu pengentasan kemiskinan dengan pola keroyokan,” kata Ganjar usai memimpin Rapat Koordinasi Penanganan Kemiskinan 17 Kabupaten di Semarang, Selasa.
Terkait dengan hal itu, Pemprov Jateng menyiapkan forum tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility).
“Forum CSR kami siapkan dan beberapa perusahaan swasta kemarin hubungi saya karena kami mau mengumumkan ke publik. Kira-kira kalau kami bagi-bagi tugas, kami butuh hampir Rp500-an miliar untuk mengintervensi kemiskinan ekstrem, jadi tidak banyak sebenarnya,” ujarnya.
Baca juga: Ganjar ingatkan penerima berhati-hati kelola dana hibah
Orang nomor satu di Jateng itu juga akan mendorong para pengusaha supaya ikut berkontribusi membantu masyarakat, terutama yang usia produktif dari keluarga kurang mampu dengan menggelar pelatihan yang didukung berbagai dinas di Pemprov Jateng.
“Nanti Dinas Koperasi UMKM, Perindustrian, Perdagangan kami banyak yang bisa membantu atau dari perusahaan-perusahaan. Ini kami percepat,” katanya.
Di sisi lain, lanjut Ganjar, padat karya akan dimaksimalkan sebab menurutnya itu bisa membantu masyarakat kurang mampu mendapat penghasilan tambahan selain bantuan keuangan yang diberikan.
“Sementara dari Dinasnaker kita sedang berkeliling untuk mengecek perusahaan agar mereka bisa membantu keluarga-keluarga yang di dalamnya ada yang tidak bekerja, terus kemudian bisa mendapatkan penghasilan. Ini yang yang ada,” ujarnya.
Baca juga: Ganjar : Pemanfaatan proyek strategis nasional tingkatkan ekonomi daerah
Mantan anggota DPR RI itu menegaskan, Pemprov Jateng terus bekerja dan berkomitmen menurunkan angka kemiskinan, terutama dalam mengatasi variabel kemiskinan antara lain, tengkes dan keterbelakangan pendidikan.
“Kami dorong terus, perhatikan yang stunting, ini satu paket. Terus yang penyandang disabilitas dicari, yang tidak sekolah di usia 7-18 tahun maka bisa sekolah,” katanya.
Upaya yang akan dilakukan tersebut mendapatkan hasil positif dan untuk mempercepat, Ganjar pun meminta para bupati untuk melaporkan kondisi kemiskinan terbaru dalam satu minggu ke depan.
“Mudahan-mudahan sih minggu depan laporannya sudah proses dari masing-masing agar kami buatkan dalam sistem yang mudah dibaca,” ujarnya.
Sebagai informasi, di bawah kepemimpinan Ganjar Pranowo-Taj Yasin Maimoen, angka kemiskinan Jateng mengalami penurunan sebesar 0,27 persen pada periode September 2021 ke September 2022, sedangkan saat ini angka kemiskinan Jateng tinggal 10,98 per September 2022. (LHP)
Baca juga: Ganjar bantu percepatan pembebasan lahan Tol Solo-Yogyakarta