Kudus (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mengajak semua organisasi kemasyarakatan (ormas) aktif memberikan masukan program pembangunan untuk kemajuan daerah ini.
"Kami persilakan ormas yang ada di Kabupaten Kudus untuk ikut mengusulkan atau memberi masukan pada setiap penyusunan perencanaan pembangunan melalui musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) yang dimulai dari tingkat desa, kecamatan, dan kabupaten," kata Bupati Kudus Hartopo saat membuka acara "Peningkatan Kapasitas dan Peran Ormas" di Gedung Persatuan Persatuan Perawat Indonesia (PPNI) Kudus, Jumat.
Ia mengingatkan usulan ormas harus untuk kepentingan umum dan dibutuhkan masyarakat.
Selain itu, kata dia, ormas bisa menggelar forum yang membahas soal program pembangunan di Kabupaten Kudus dengan mengundang dirinya dalam acara itu .
"Kami siap diundang dalam dialog dan interaksi mendalam dengan berbagai ormas. Justru, dialog internal dengan ormas dianggap lebih efektif untuk mengakomodir aspirasi," ujarnya.
Program pembangunan di Kabupaten Kudus, kata dia, saat ini masih terkendala dengan dengan ketersediaan anggaran karena mengalami "refocusing" anggaran untuk penanganan COVID-19. Meskipun demikian, usulan atas pembangunan akan diakomodir dan menjadi pertimbangan dalam pembahasan APBD selanjutnya.
Ketua Forum Komunikasi Disabilitas Kudus Rismawan Yulianto mengusulkan agar penyandang disabilitas dilibatkan dalam musrenbang di tingkat desa hingga kecamatan agar setiap pembangunan di Kudus mengakomodir kebutuhan penyandang difabel.
Sementara itu, Kepala Badan Kesbangpol Kudus Mohammad Fitriyanto menyatakan sebanyak 80 peserta mengikuti kegiatan "Peningkatan Kapasitas dan Peran Ormas" ini.
"Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka meningkatkan peran dan memberikan edukasi kepada ormas tentang pembangunan di Kudus," ujarnya.
"Kami persilakan ormas yang ada di Kabupaten Kudus untuk ikut mengusulkan atau memberi masukan pada setiap penyusunan perencanaan pembangunan melalui musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) yang dimulai dari tingkat desa, kecamatan, dan kabupaten," kata Bupati Kudus Hartopo saat membuka acara "Peningkatan Kapasitas dan Peran Ormas" di Gedung Persatuan Persatuan Perawat Indonesia (PPNI) Kudus, Jumat.
Ia mengingatkan usulan ormas harus untuk kepentingan umum dan dibutuhkan masyarakat.
Selain itu, kata dia, ormas bisa menggelar forum yang membahas soal program pembangunan di Kabupaten Kudus dengan mengundang dirinya dalam acara itu .
"Kami siap diundang dalam dialog dan interaksi mendalam dengan berbagai ormas. Justru, dialog internal dengan ormas dianggap lebih efektif untuk mengakomodir aspirasi," ujarnya.
Program pembangunan di Kabupaten Kudus, kata dia, saat ini masih terkendala dengan dengan ketersediaan anggaran karena mengalami "refocusing" anggaran untuk penanganan COVID-19. Meskipun demikian, usulan atas pembangunan akan diakomodir dan menjadi pertimbangan dalam pembahasan APBD selanjutnya.
Ketua Forum Komunikasi Disabilitas Kudus Rismawan Yulianto mengusulkan agar penyandang disabilitas dilibatkan dalam musrenbang di tingkat desa hingga kecamatan agar setiap pembangunan di Kudus mengakomodir kebutuhan penyandang difabel.
Sementara itu, Kepala Badan Kesbangpol Kudus Mohammad Fitriyanto menyatakan sebanyak 80 peserta mengikuti kegiatan "Peningkatan Kapasitas dan Peran Ormas" ini.
"Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka meningkatkan peran dan memberikan edukasi kepada ormas tentang pembangunan di Kudus," ujarnya.