Magelang (ANTARA) - Forum Tembang Tidar menjadi wadah tim monitor dan evaluasi partisipatif seluruh kelurahan untuk kampanye air minum dan sanitasi dari rumah ke rumah di Kota Magelang, kata Bunda Sanitasi Kota Magelang Niken Ichtiyati.

"Kader tim monev adalah para aktivis yang secara sukarela yang mengedukasi, mengampanyekan tentang air minum dan sanitasi dari rumah ke rumah. Untuk mendukung kegiatannya mereka membutuhkan teman dan pelindung," katanya dalam keterangan tertulis Bagian Prokompim Pemkot Magelang diterima di Magelang, Rabu.

Niken yang istri Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz tersebut mengatakan hal itu ketika menjadi narasumber tayang bincang peringatan Hari Cuci Tangah Pakai Sabun (CTPS) Sedunia Tahun 2022 di Java Ballroom Westin Hotel Jakarta, Senin (17/10), bersama pembicara lain, yakni istri Bupati Gowa, istri Bupati Barru, dan istri Bupati Bandung Barat.

Ia menjelaskan Bunda Sanitasi Kota Magelang terbentuk berdasarkan inisiatif masyarakat yang tergabung dalam Forum Temu Warga Magelang Tindakan Sadar Bersanitasi, Air Minum (Tembang Tidar) yang merupakan wadah tim monev partisipatif dari seluruh kelurahan di daerah itu.

"Kenapa saya? Karena dengan berbagai peran yang melekat pada diri saya, yaitu sebagai Bunda PAUD, Bunda Genre, Bunda Literasi, Ketua TP PKK, Ketua Dekranasda, Ketua Forikan maka saya dinilai mampu memengaruhi atau mempunyai 'power' (kekuatan) untuk mengajak masyarakat peduli terhadap lingkungannya, terutama perihal kampanye Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS) dan CTPS," katanya.

Ia menyebut lima "NG" terkait dengan peran Bunda Sanitasi, yakni Ngemong, Ngayomi, Ngingetke, Nguwongke, dan Ngguyubi.

"Ngemong" artinya menjadi teman cerita dan mendengarkan keinginan mereka --secara informal-- sehingga mereka merasa senang dan nyaman. "Ngayomi" yang artinya sebagai ibu, otomatis Bunda Sanitasi juga harus mengayomi ketika mereka ada masalah. 

"Sehingga sebagai kader mereka tidak segan untuk 'sharing' (berbagi) kepada Bunda Sanitasi," katanya.

Ia menjelaskan tentang arti "Nguwongke" di mana kinerja mereka butuh dihargai dan diapresiasi karena mereka bersemangat dari rumah ke rumah warga melakukan kampanye Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).

"Ngelingke", katanya, maksudnya dalam terjun ke masyarakat tentunya mereka sering menghadapi kendala yang terkadang membuat para kader itu tidak semangat. 

"Nah di sini peran saya 'ngelingke' mereka untuk tetap semangat dengan melahirkan inovasi baru," katanya. 

Ia menjelaskan tentang "Ngguyubi" yang artinya membersamai para kader itu sehingga mereka merasa aman dan bangga menjalankan tugas tersebut.

Peringatan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia 2022 dengan tema "Bersatu untuk Tangan Bersih dan Sehat" diselenggarakan Kementerian Kesehatan bersama TP PKK Pusat, UNICEF, USAID, TNI, Aisyiah, Fatayat NU, dan sejumlah organisasi masyarakat serta profesi.

Kegiatan dibuka Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin diikuti secara daring oleh sekitar 3.000 orang dari seluruh Tanah Air. Puncak peringatan diisi dengan peluncuran peta jalan SBS dan CTPS, penyerahan hadiah kepada para juara lomba, dan tayang bincang tentang peran perempuan dalam mengkampanyekan SBS dan CTPS.
 

Pewarta : Hari
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024