Solo (ANTARA) - Pengusaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kota Solo terus memperluas pasar minuman jamu tradisional di dalam negeri menyusul perubahan gaya hidup masyarakat usai pandemi COVID-19, yakni kembali pada pengobatan berbahan alam.

"Sejak dua bulan lalu saya menciptakan minuman probiotik yang baik untuk imun tubuh," kata pemilik Griya Rempah Sulasmijatini di Solo, Sabtu.

Ia mengatakan minuman probiotik tersebut lebih menyasar pada kesehatan pencernaan. Selain itu, dengan dicampur bersama berbagai macam rempah maka minuman probiotik tersebut akan baik untuk menjaga imunitas tubuh.

"Kami juga buka kelas bagi mereka yang ingin menge-mix minuman probiotik ini dengan berbagai macam rempah. Dengan begitu akan makin kaya khasiat," katanya.

Terkait dengan pemasaran, ia banyak mengandalkan pemasaran melalui pameran. Selain itu juga dari mulut ke mulut dan WhatsApp.

"Kalau pameran kami cukup aktif, baik pameran yang ikut secara mandiri maupun pameran yang diajak oleh Pemkot Surakarta dan Pemprov Jawa Tengah. Pernah juga diajak sama Pemkot Surakarta menembus Asia kayak Inacraft," katanya.

Meski demikian, sejauh ini untuk pemasaran ke luar negeri belum banyak dilakukan. Ia mengatakan untuk pemasaran masih dioptimalkan pada pasar dalam negeri.

"Kalau ke luar negeri itu baru sebatas untuk konsumsi sendiri. Misalnya ada orang dari luar sengaja ke Indonesia kemudian beli produk kami lantas dibawa pulang ke negara asalnya, kalau dijual lagi belum," katanya.

Ia mengatakan dalam satu bulan bisa menjual hingga ratusan botol minuman probiotik yang dicampur dengan madu tersebut. Selain probiotik, minuman lain yang juga diproduksi adalah kopi rempah.

"Kalau kopi rempah ini baik untuk yang punya lambung," katanya.

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024