Semarang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) mendorong industri farmasi untuk mengembangkan obat-obatan herbal sebagai langkah pencegahan atau antisipasi penyakit.
"Lebih baik kita menjaga agar masyarakat tetap sehat daripada menunggu sakit untuk diobati," kata Sekretaris Daerah Jateng Sumarno saat menghadiri acara peresmian pabrik baru PT Erlangga Edi Laboratories (Erela), di Kota Salatiga, Sabtu.
Karena itu, kata dia lagi, perlu untuk mendorong pengembangan produk-produk preventif, termasuk dari bahan herbal berbasis kearifan lokal Jateng.
Ia menyampaikan apresiasi atas pengembangan fasilitas produksi PT Erela yang diharapkan dapat meningkatkan efisiensi, menekan harga produk, serta menjaga kualitas obat.
"Kami berharap dengan 'brand' baru ini, produksi menjadi lebih efisien, harga lebih terjangkau, dan kualitas tetap terjaga," katanya.
Di pabrik baru tersebut, kata dia, diharapkan juga ada pengembangan riset herbal serta perlunya sertifikasi halal bagi produk-produk farmasi.
"Kami minta agar produk ini disampaikan dengan jelas proses sertifikasi halalnya. Ini sekaligus mendukung ekonomi syariah dan menambah kekuatan industri Jateng," katanya pula.
President Director PT Erela Lily Handojo menjelaskan bahwa pabrik baru itu merupakan bagian dari visi perusahaan untuk memproduksi obat berkualitas tinggi dengan harga terjangkau, serta siap bersaing di pasar nasional maupun internasional.
"Kami juga mulai fokus pada produk herbal, dan fasilitas baru ini akan mendorong produksi yang lebih inovatif dan efisien," katanya.
Turut hadir pada acara peresmian pabrik baru Erela, antara lain Wali Kota Salatiga Robby Hernawan beserta jajaran forum koordinasi pimpinan daerah (forkopimda) setempat.