Semarang (ANTARA) - MIKIR atau singkatan dari melakukan, interaksi, komunikasi, dan refleksi menjadi pendekatan atau jembatan mengaktifkan pembelajaran lebih fleksibel yang kini tengah diterapkan MTs Negeri Kendal sebagai madrasah Mitra Tanoto Foundation.

Pendekatan MIKIR tersebut salah satunya diterapkan dalam pemberian materi Bahasa Inggris dengan tujuan mengaktifkan siswa sekaligus memberikan pengalaman menarik bagi para peserta didik.

“Saya menggabungkan belajar Bahasa Inggris dengan materi expressing agreement and disagreement dengan permainan tradisional Sundamanda berpassword kartu soal materi,” kata Zulfa, guru Bahasa Inggris di MTs Negeri 2 Kendal yang menerapkan MIKIR.

Baca juga: SDN 1 Kebumen, genjot prestasi dengan perencanaan dini

Untuk mengaplikasikan permainan tradisional Sundamanda berpassword kartu soal materi tersebut, maka pembelajaran dilaksanakan di luar kelas karena memerlukan tempat untuk membuat petak gambar Sundamanda, selain itu juga siswa menjadi lebih antusias belajar untuk menjadi juara perlombaan.

Zulfa menjelaskan sejumlah langkah pelaksanaan permainan tradisional Sundamanda berpassword pada materi expressing agreement and disagreement.

“Pertama, guru membagi kelas menjadi enam kelompok, dengan memilih leader dari peserta didik yang dianggap bisa berperan sebagai tutor, dan beranggotakan empat sampai lima anak tiap kelompoknya,” katanya.
  Siswa MTs Negeri 2 Kendal bermain juga belajar dengan menerapkan metode MIKIR. ANTARA/Zulfa Alany
Kemudian, guru membagikan kartu soal yang berisi expressing agreement and disagreement pada semua kelompok secara bertahap setiap selesai/ mati memainkan permainan. Setiap kelompok mendiskusikan tiap pernyataan yang muncul di kartu soal.

“Bagi yang tercepat menjawab, bisa memulai permainan dengan mempersiapkan gacuk berupa pecahan genting. Lemparkan gacuk pada petak yang telah digambar,” katanya.

Setiap pemain, katanya, tidak boleh menginjak kotak yang terdapat gacuk, dengan cara melompat satu kaki ke petak berikutnya hingga petak terakhir.

“Pemain yang sudah menyelesaikan satu putaran petak, berhak memiliki satu petak yang dipilihnya untuk dijadikan sawah miliknya dan petak tersebut hanya boleh diinjak dengan kedua kaki pemiliknya saja. Bagi pemain yang memiliki petak sawah paling banyak, maka ia memenangkan permainan,” katanya.

Baca juga: Siswa Bintang, Program unggulan SDN Sendangmulyo 02 Semarang

Untuk menambah semangat peserta didik, di akhir pembelajaran guru dapat memberikan reward pada pemenang permainan dan penjawab kartu terbanyak.

"I think, today is very fun. We learned and played together. We learned about expressing agreement and disagreement and then… we played Sundamanda. Sundamanda is a traditional game from Indonesia. Thank U Mrs. Zulfa. We are happy for today,"  kata Inda, salah satu peserta didik MTs Negeri 2 Kendal.

Pembelajaran dengan pendekatan MIKIR tersebut, tambah Zulfa, mampu mengasah keterampilan berbicara sekaligus menambah pengetahuan.

“Penilaian sikap dilakukan guru pada proses pembelajaran melalui proses diskusi tiap kelompok, presentasi kelompok sebelum bermain dan sikap kerja sama, berani berbicara dan menghargai pendapat teman,” katanya.

Zulfa menambahkan pembelajaran aktif dengan pendekatan MIKIR terpenuhi; peserta didik mempraktikkan langsung menanggapi pernyataan dengan memberi ungkapan-ungkapan agreement atau disagreement, berdiskusi, mempresentasikan hasil diskusinya dan merefleksikan pembelajaran melalui permainan tradisional Sundamanda berpassword kartu soal.

Baca juga: Disdikbud-Tanoto Foundation fasilitasi Kendal Pintar Berbagi

*Penulis: Zulfa Alany
Guru MTs Negeri 2 Kendal dan Fasilitator Pembelajaran Tanoto Foundation

Pewarta : Zulfa Alany*/Nur Istibsaroh
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024