Semarang (ANTARA) - Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) menginisiasi promosi kesehatan atau gerakan hidup sehat dalam tatanan perguruan tinggi.
"HPU ini merupakan program kesehatan baik dari segi fisik, lingkungan, dan spiritual. Harapannya Program JKN-KIS ini bisa berkolaborasi dengan program kami. Menjadi member kampus sehat, mahasiswa sebagai agent of change perlu untuk well informed terkait Program JKN-KIS tidak terbatas pada program studi bidang kesehatan saja,” kata Rektor Unissula Bedjo Santoso, di Semarang, Senin (23/5).
Ia menjelaskan salah satu contoh pelaksanaannya, dalam mata kuliah Islamic Parenting, Unissula mengembangkan tema kesehatan keluarga yang mengarah pada bagaimana mengelola kesehatan jiwa, keluarga dan masyarakat.
Melalui mata kuliah wajib tersebut, Bedjo mengedukasi pentingnya Program JKN-KIS kepada seluruh mahasiswa di universitasnya.
"Sudah menjadi salah satu tugas kampus anggota melakukan sinergi dan sosialisasi dengan BPJS Kesehatan untuk memberikan informasi terkini tentang Program JKN-KIS secara rutin dan tidak terbatas," kata Bedjo.
Baca juga: Tak hanya cuci darah, CAPD juga dijamin JKN-KIS
Bedjo menilai prinsip gotong royong yang diusung oleh BPJS Kesehatan ini seirama dengan arti Tabbaru. Akad dalam pendaftaran JKN-KIS dilakukan dengan tujuan kebajikan dan tolong-menolong, bukan semata untuk tujuan komersial atau sumbangan. Peserta harus sadar bahwa iuran yang telah disetorkan akan digunakan untuk peserta lainnya yang jatuh sakit.
"Jika kita tidak memanfaatkan, maka kita niatkan untuk membantu orang lain. Selama itu sudah ada akadnya, saya rasa bagus dan perlu diniatkan pula dari awal membantu masyarakat," katanya.
Unissula, katanya, mengemban amanah untuk mencetak dokter dan tenaga medis yang mampu memenuhi kebutuhan zaman dan memiliki pemahaman ideologi tentang JKN-KIS.
Untuk memantapkan ideologi tersebut, Unissula siap untuk bersinergi bersama BPJS Kesehatan menyosialisasikan Program JKN-KIS bagi kepada civitas akademika dan mahasiswa di seluruh program studi.
Baca juga: Unsoed Purwokerto dan BPJS Kesehatan jalin kemitraan strategis
"HPU ini merupakan program kesehatan baik dari segi fisik, lingkungan, dan spiritual. Harapannya Program JKN-KIS ini bisa berkolaborasi dengan program kami. Menjadi member kampus sehat, mahasiswa sebagai agent of change perlu untuk well informed terkait Program JKN-KIS tidak terbatas pada program studi bidang kesehatan saja,” kata Rektor Unissula Bedjo Santoso, di Semarang, Senin (23/5).
Ia menjelaskan salah satu contoh pelaksanaannya, dalam mata kuliah Islamic Parenting, Unissula mengembangkan tema kesehatan keluarga yang mengarah pada bagaimana mengelola kesehatan jiwa, keluarga dan masyarakat.
Melalui mata kuliah wajib tersebut, Bedjo mengedukasi pentingnya Program JKN-KIS kepada seluruh mahasiswa di universitasnya.
"Sudah menjadi salah satu tugas kampus anggota melakukan sinergi dan sosialisasi dengan BPJS Kesehatan untuk memberikan informasi terkini tentang Program JKN-KIS secara rutin dan tidak terbatas," kata Bedjo.
Baca juga: Tak hanya cuci darah, CAPD juga dijamin JKN-KIS
Bedjo menilai prinsip gotong royong yang diusung oleh BPJS Kesehatan ini seirama dengan arti Tabbaru. Akad dalam pendaftaran JKN-KIS dilakukan dengan tujuan kebajikan dan tolong-menolong, bukan semata untuk tujuan komersial atau sumbangan. Peserta harus sadar bahwa iuran yang telah disetorkan akan digunakan untuk peserta lainnya yang jatuh sakit.
"Jika kita tidak memanfaatkan, maka kita niatkan untuk membantu orang lain. Selama itu sudah ada akadnya, saya rasa bagus dan perlu diniatkan pula dari awal membantu masyarakat," katanya.
Unissula, katanya, mengemban amanah untuk mencetak dokter dan tenaga medis yang mampu memenuhi kebutuhan zaman dan memiliki pemahaman ideologi tentang JKN-KIS.
Untuk memantapkan ideologi tersebut, Unissula siap untuk bersinergi bersama BPJS Kesehatan menyosialisasikan Program JKN-KIS bagi kepada civitas akademika dan mahasiswa di seluruh program studi.
Baca juga: Unsoed Purwokerto dan BPJS Kesehatan jalin kemitraan strategis